Gambarorang membuang sampah pada tempatnya kartun memang akhir-akhir ini sedang banyak dicari oleh teman-teman disekitar kita salah satunya kalian. Kalau kata orang Siapa lagi kalau bukan kita yang merawat bumi ini Percaya deh buang sampah pada tempatnya can save millions of lives and improve childrens abilities to do positive things. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Masih lumayan sering saya lihat orang-orang yang membuang sampah membuang sampah sembarangan itu bisa membuat lingkungan kita menjadi kotor dan tidak enak lain yang lebih serius membuang sampah sembarangan bisa menyebabkan banjir. Kita semua sudah tahu satu masalah yang serius itu, tapi kita masih saja membuang sampah sembarangan. Tapi kenyataan pasti akan menghantam orang-orang yang membuang sampah dimana pun yang mereka akan datang dan akan mengguyur daerah yang mereka terbari sampah-sampahnya, terutama sampah kamu akan menerima kenyataan yang lumayan pahit itu dengan tenang dan sabar? Mungkin bisa, tapi kamu tidak akan suka, bukan? Kalau rumahmu terendam banjir. Pasti kamu tidak akan suka, bukan? Kalau kamu harus berendam di air yang kotor berwarna yang sama dengan wadah susu cokelat yang kamu buang sembarangan tidak mau, buanglah sampah pada tempatnya, sob. Membuang sampah itu tidak sampai beberapa beberapa detik saja. Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Contohsaat saya naik kereta, orang di bangku depan saya atau di samping saya jorok, membuang sampah sembarangan di lantai kereta, maka saya akan tegur. Minimal saya akan kasih dia kantong plastik yang biasanya disediakan di dekat jendela sebagai tempat dia membuang sampah sambil menunggu petugas kebersihan datang dan mengangkut sampah-sampah itu.
Belakangan ini, Indonesia sukses’ menempati peringkat kedua sebagai negara yang menghasilkan sampah plastik terbesar di dunia. Menurut Asosiasi Industri Plastik Indonesia INAPLAS dan Badan Pusat Statistik BPS, sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton/ tahun dimana sebanyak 3,2 juta ton merupakan sampah plastik yang dibuang ke laut. Prestasi negatif yang kita terima tersebut bukan hal yang mengejutkan jika melihat kembali budaya buang sampah yang sudah mengakar di sebagian besar penduduk negara ini. Sampah di Gunung Kerinci Gunung, laut, pantai, hutan, hingga pelosok-pelosok pedalaman, dicemari sampah. Bahkan di tahun 2015 silam, Trashbag Community – sebuah komunitas peduli sampah – mencatat lebih dari 5,4 ton atau sekitar 600 kantong penuh sampah dikumpulkan dari 15 gunung di Indonesia. Volume sampah ini tentu saja semakin meningkat hingga saat ini jika melihat tren pendakian yang semakin masif. Gunung sebagai tempat para pecinta alam ironisnya diperlakukan tanpa cinta. Belum lagi kisah bangkai seekor paus biru dengan perut berisi aneka ragam sampah di Wakatobi, membuktikan bahwa pencemaran ini telah sampai hingga ke lautan terdalam. Sampah dari darat yang kita buang sembarangan melalui proses perjalanan yang panjang hingga sampai di tengah laut. Dalam sebuah video penelitian dokumenter dari blue planet, Setidaknya ada lebih dari 180 spesies hewan laut yang terekam mengkonsumsi plastik dan sampah, dari mulai plankton kecil hingga hewan laut dengan ukuran besar seperti paus biru dan yang lainnya. Mengapa Penting Untuk Mulai Peduli Sampah? Secara psikologis, membuang sampah pada tempatnya memberikan pengaruh baik berupa kedisiplinan untuk diri sendiri. Menunjukan kepedulian bagi diri sendiri, bagi alam dan orang lain. Mereka yang menyadari betul arti pentingnya membuang sampah pada tempatnya, berarti sudah mulai berkontribusi terhadap kelangsungan hidup dunia ini. Mereka adalah pahlawan pembawa perubahan. Terbiasa membuang sampah sekecil apapun di tempatnya, sangat membantu pengelolaan sampah agar tidak mencemari lingkungan. Puntung rokok, sobekan plastik, sampah makanan, dan segala jenis benda bekas pakai sangat potensial merusak alam jika tidak dikelola dengan baik. Bayangkan jika tangkapan laut yang akan kita konsumsi sudah terkontaminasi oleh sampah. Di Inggris para nelayan menemukan sampah plastik di dalam perut sepertiga dari hasil tangkapan laut mereka. Fakta yang seharusnya cukup membuat kita menyadari betapa pentingnya mengelola sampah. Dampak secara langsung, membuang sampah di sembarang tempat juga dapat menimbulkan penyumbatan saluran air yang menyebabkan banjir. Sebuah cerita klise, namun nyatanya masih terjadi. Belum lagi potensi serangan kesehatan seperti penyakit diare, kolera, tifus dan yang lainnya yang menyebar melalui virus yang berasal dari sampah dan pengelolaannya yang tidak tepat hingga mencemari air. Banyak kerugian yang bisa ditimbulkan dari budaya buang sampah sembarangan dan jangan biarkan kita menjadi bagian dari kebiasaan buruk tersebut. Apa Yang Bisa Kita Lakukan Kenyataannya, buang sampah pada tempatnya bukan hal yang sulit sama sekali. Cukup menyadari bahwa sisa-sisa benda yang kita konsumsi harus ditempatkan semestinya. Seorang perokok cukup dengan sederhana membuang puntung rokoknya tidak sembarang buang. Cukuplah asapmu mengganggu lingkungan, jangan tambahkan dengan sampah hasil isapan’mu. Membuang sampah pada tempatnya adalah awal bagi kita untuk mulai peduli pada lingkungan. Jika hal sederhana ini sudah mampu secara konsisten kita lakukan, tahap berikutnya adalah mengurangi produksi sampah. Coba mulai hitung berapa banyak sedotan plastik yang kamu gunakan tiap kali makan di restoran maupun di rumah makan pinggir jalan? Bayangkan jika kamu adalah potret dari ratusan juta orang yang melakukan hal yang sama. Berapa banyak sampah yang dihasilkan dari sebatang sedotan plastik? Mulai gunakan sedotan stainsteel atau yang terbuat dari kayu. Berapa kali dalam sebulan kamu belanja ke supermarket, pasar, swalayan, atau warung kelontong di pinggir jalan? Seberapa sering kamu menerima tas plastik sebagai kantong belanja? Dan sekali lagi sadari berapa juta manusia yang melakukan hal yang sama. Mulai gunakan kantong pribadi. Kurangi pemakaian tas plastik. Jadilah bagian dari gerakan perubahan. Bin it! Mulailah Peduli, Jadilah Inspirasi Sejak pertengahan November 2018, Mc Donald memulai kampanye mengurangi sampah sedotan dengan tidak menyediakannya lagi di tiap outlet mereka. Kesadaran dari pihak restoran cepat saji ini patut di apresiasi tinggi. Berangkat dari sebuah video yang viral yang memperlihatkan seekor penyu yang terluka parah karena sebatang sedotan plastik yang menembus hidungnya. KFC yang merupakan kompetitor, sudah melakukan hal serupa lebih dulu. Komitmen mereka adalah mengurangi penggunaan sedotan plastik hingga 90% di tahun 2021. Kampanye mengurangi sampah sedotan ini juga berangkat dari kesadaran bahaya sampah plastik yang tercatat berjumlah lebih dari 5 triliyun mengapung di perairan dunia. Ajakan untuk mulai mengurangi sampah juga diberikan oleh beberapa public figure di Indonesia, dari mulai Raisa, Menteri Susi, Sandiaga Uno, Ridwan Kamil dan banyak lagi. Sebuah Hal positif yang membangun optimisme bahwa penanggulangan masalah sampah ini dapat terselesaikan. Meskipun dengan jumlah miliyaran manusia yang tinggal di bumi ini, tidak banyak yang menyadari hal penting dari bahaya pencemaran ini. Namun, ketika kita bergabung bersama orang-orang yang peduli dan mau memulai perubahan, maka masa depan alam ini masih memiliki harapan. Mari mulai nyalakan lilin-lilin perubahan, sehingga ketika banyak cahaya yang menyala, sinarnya mampu menerangi banyak orang untuk mulai bersama membuat bumi ini jadi lebih baik. Jadilah inspirasi dan bagikan terangmu pada sekitar. KaskusManiac Posts: 4,499. Jangan Sembarangan! Buang Sampah Harus Pada Tempatnya. "Buanglah sampah pada tempatnya.". Kalimat diatas bukanlah kalimat asing bagi kita semua. Kalimat yang sudah ditanamkan sejak kecil oleh orang tua ataupun guru pada diri kita, agar kita lebih menghargai akan betapa pentingnya menjaga lingkurangan agar tetap
Secara umum, sampah adalah persoalan yang pelik di kota - kota besar. Banyaknya limbah sisa hasil produksi baik aktifitas manusia atau aktifitas produksi kian menumpuk. Segala upaya dan usaha dikerahkan untuk mengatasi hal ini. Sebenarnya tidak hanya masalah di perkotaan, di desa atau kampung persoalan sampah juga menjadi problem tersendiri. Sampah yang anorganik telah menjadi masalah yang penyelesainnya belum tuntas. Artinya persoalan itu ada dan menjadi PR sampai usaha yang dilakukan untuk mengatasi masalah ini. Mulai dari pengadaan Tempat Pembuangan Akhir TPA, truk sampah, mobil pik up, motor sampah, hingga gerobak sampah. Di tempat - tempat strategis juga disediakan tempat sampah agar memudahkan orang orang membuang sampah. Tidak hanya itu, di mall atau pusat belanja modern, tenaga cleanning service selalu hadir. Pada sisi lain, tulisan larangan membuang sampah juga dipasang pada tempat - tempat strategis. Ini dilakukan sebagai upaya mencegah masyarakat membuang sampah secara korelasi tulisan dengan realita di kehidupan? Apakah kesadaran masyarakat sudah tinggi?Dua pertanyaan ini cukup membuat kita prihatin. Sebab dalam kehidupan di tatanan masyarakat, ternyata kesadaran masyarakat masih rendah. Bahkan kasat mata kita lihat sendiri, bagaimana mereka asiknya membuat sampah di sungai, jadilah sungai sebagai tempat sampah terpanjang. Kita juga melihat di jalan - jalan atau tempat tempat umum tanpa merasa berdosa mereka membuang sampah seenaknya. Sebatang rokok walaupun kecil tetaplah sampah. Begitu juga kulit permen juga sampah yang mestinya secara bijak didalam membuangnya. Ini menjawab alibi masyarakat yang katanya hanya sebatang rokok, atau cuma bungkus permen sehingga dibuang kita kaji tulisan Buanglah Sampah Pada Tempatnya, sebenarnya cukup untuk membangunkan kesadaran masyarakat agar lebih tertib dan bertanggung jawab. Namun dalam kenyataannya belum bisa menumbuhkan atitude dalam diri masyarakat itu. Tulisan itu lebih pada kalimat perintah membuang pada poin pertama. Yang kedua jika ada tempat sampah. “ Buang di mana tempatnya saja tidak ada” begitu kata sebagian alasan masyarakat membuang sembarangan. Sebenarnya ada esensi yang lebih penting dari tulisan buanglah sampah pada tempatnya. Dan ini belum banyak diketahui oleh masyarakat. Jadi makna didalam kalimat itu yang mestinya digali untuk menjadi bagian kesadaran masyarakat akan saatnya tulisan Buanglah Sampah Pada Tempatnya kita ganti menjadi “ Bijak Membuang Sampah sebagai pribadi yang Bertanggung Jawab, Cinta Alam dan Kasih Sayang Sesama Manusia” Memang secara tulisan cukup panjang bila dibanding dengan tulisan umum yang kita kenal selama ini. Namun dari tulisan tersebut terkandung makna yang sangat dalam didalam membentuk masyarakat yang berkarakter. Kalimat itu tersurat dari sebuah aktifitas membuang sampah di dalam korelasi kepribadian. Artinya tulisan itu lebih membangun semangat kepribadian daripada kalimat Buanglan Sampah Pada dari kalimat Bijak membuang sampah sebagai pribadi yang bertanggung jawa, cinta alam dan kasih sayang sesama manusia. Sebagai pribadi yang bertanggung jawab. kalimat itu lebih menggugah masyarakat agar bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukan. Pada sisi lain membangun jiwa yang bertanggung jawab. Seseorang yang membuang sampah sembarangan, tentu secara pribadi selesai, tapi hasil dari perbuatannya bisa menjadi masalah bagi orang lain. Secara tidak langsung dia melimpahkan masalah sampahnya pada orang lain. Bisa dikatakan lari dari tanggungjawab, karena penyelesaikan yang dilakukan belum tuntas secara penuh. Jadi pada aplikasinya membuang sampah pada tempatnya, jika tak ada disimpan untuk dibuang cinta alam itu menggugah kepedulian pada lingkungan sekitar. Sampah telah menjadi masalah lingkungan yang sangat serius. Hampir kerusakan lingkungan didominasi oleh sampah dan limbah akibat ulah manusia. Bahkan tragedi kemanusiaan akibat sampah dan limbah telah menjadi ancaman yang nyata. Mulai dari krisis air bersih, pencemaran tanah, kerusakan lingkungan dan bakteri yang mengancam kehidupan manusia. Oleh karena itu kesadaran harus segera dibangkitkan salah satunya adalah dengan mencintai alam ini. Hal yang sederhana dilakukan adalah jangan buang sampah sembarangan sebagai perwujudan cinta alam Kalimat kasih sayang sesama manusia mempunyai arti sebagai perwujudan manusia sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak bisa hidup secara sendiri. Sebaliknya dia membutuhkan manusia lain untuk interaksi dan menunjang hidupnya. Karena sebagai bagian dari manusia lain, maka perbuatan kita jangan sampai merugikan orang lain. Membuang sampah secara bijak juga tersirat makna kita berkasih sayang sesama manusia. Karena pribadi yang sadar, bahwa membuang sampah bisa menjadi masalah bagi orang lain, walaupun di kemudian hari.
Joeart· gambar orang membuang . Tempat sampah stok vektor dan ilustrasi bebas royalti. David rodin umb jakarta buanglah sampah pada tempatnya dan daur ulang sampah wmv kartun gambar film animasi. 28 gambar kartun anak membuang sampah di tempat sampah link download poster buang sampah pada tempatnya yang download dunia teranc di 2020 . - Cara membuang sampah yang benar adalah membuang pada tempat yang telah disediakan serta memilah jenis sampahnya. Membuang sampah dengan benar akan membuat lingkungan sekitar menjadi bersih, sehat, dan nyaman dipandang. Karena tidak ada tumpukan sampah atau yang Rudi Hartono dalam buku Penanangan dan Pengolahan Sampah 2008, sampah adalah material sisa dari proses aktivitas manusia maupun alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Ada dua jenis sampah, yakni organik dan anorganik. Sampah organik merupakan sampah yang berasal dari makhluk hidup, seperti dedaunan serta sampah dapur. Sedangkan sampah anorganik adalah jenis sampah yang tidak dapat terurai, seperti plastik, kaleng, dan juga Apakah Perilaku Membuang Sampah Sembarangan Termasuk Hidup Tidak Selaras dengan Alam? Cara membuang sampah yang benar Dikutip dari buku Generasi Milenial Cinta Lingkungan 2021 oleh V. Kristina Ananingsih dan Ignatius Novianto Hariwibowo, salah satu cara membuang sampah yang benar adalah dengan membuangnya di tempat sampah. Sebagai contoh setelah kita memakan makanan, kita bisa membuang bungkus plastiknya di tempat sampah yang telah disediakan. Jika tempat sampah organik dan anorganik dibedakan, kita bisa membuangnya ke dalam tempat sampah anorganik. Selain itu, masih ada beberapa cara lain membuang sampah yang benar, yakni Ketahui jenis sampahSebelum membuang sampah kita harus mengenali sampah apa yang akan dibuang. Pisahkan sampah berdasarkan jenisnyaSetelah mengenalinya, kita bisa memisahkan sampah berdasarkan jenisnya, yakni organik dapat terurai dan anorganik tidak dapat terurai. Buanglah sampah pada tempatnyaSetelah dipisahkan, selanjutnya buanglah sampah sesuai tempatnya. Baca juga Contoh Kegiatan untuk Memanfaatkan Sampah Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Adabeberapa sekolah yang menerapkan denda ketika melihat dan melaporkan teman yang membuang sampah sembarangan. Nah, ini akibat membuang sampah sembarangan di sekolah yang cukup menguras kantong. Misalnya satu sampah dikenai denda Rp5.000. Lumayan gitu lho, ketika kita bisa melaporkan ada 2 orang siswa yang membuang sampah sembarangan.
10 Alasan Kenapa Orang Masih Sering Buang Sampah Sembarangan Semua orang termasuk kita setidaknya pernah membaca tulisan “Buanglah sampah pada tempatnya” atau “Jangan buang sampah sembarangan” yang dengan mudah ditemukan di berbagai tempat umum, seperti sekolah, universitas, kantor, rumah sakit, kafe atau restoran, tempat wisata, dan masih banyak lagi. Kita juga telah belajar mengapa penting untuk tidak membuang sampah sembarangan karena berpotensi merusak lingkungan dan membuat kita rentan terhadap berbagai risiko kesehatan akibat sampah. Cek Alasan Kenapa Masih Ada Orang yang Membuang Sampah Sembarangan Indonesia sendiri menghasilkan ton sampah organik maupun anorganik setiap harinya. Bayangkan jika sampah-sampah ini tidak dapat dikelola dengan baik akibat dibuang secara sembarangan. Sebelum kita membahas lebih jauh bagaimana solusi sampah di Indonesia, kita perlu memahami tentang alasan kenapa orang masih sering membuang sampah sembarangan. Anggapan Bahwa Sampah Bukanlah Barang yang Bernilai Sehingga Tidak Memerlukan Perhatian Khusus Hal ini dikemukakan oleh Sosiolog dari Universitas Sebelas Maret UNS, Drajat Tri Kartono. Sampah yang dikelola dan diolah dengan tepat maka dapat menjadi sesuatu yang lebih bernilai seperti kompos ataupun barang-barang daur ulang lainnya. Merasa Bahwa Sampah Bukan Tanggungjawab Pribadi Selain itu, Bapak Drajat juga mengungkapkan bahwa orang yang membuang sampah sembarangan di tempat umum kerap kali berpikir bahwa itu bukanlah tanggungjawabnya, melainkan tugas dan kewajiban dari petugas kebersihan ataupun pemerintah setempat. Ia tidak menyadari bahwa menjaga kebersihan lingkungan adalah tanggungjawab bersama, tidak sekadar salah satu pihak saja. Pola Pikir dan Kebiasaan Membuang Sampah Sembarangan yang Sudah Mendarah Daging Seperti halnya menganggap membuang sampah pada tempatnya bukanlah kewajiban pribadi, kebiasaan membuang sampah sembarangan yang melekat pada diri seseorang merupakan sesuatu yang sulit untuk diubah seperti yang telah dipaparkan oleh Ghianina Armand. Pola pikir ini ini semakin sulit untuk diubah karena manusia mudah terpengaruh orang-orang dan lingkungan sekitar, jika di sekitarnya sering membuang sampah sembarangan, maka orang cenderung akan mengikuti perilaku tersebut. Tidak Peduli Terhadap Perilaku Sendiri Ibu Ghianina juga menjelaskan bahwa salah satu alasan mengapa orang masih sering membuang sampah sembarangan ialah karena tidak peduli pada perilakunya sendiri, bersikap acuh tak acuh pada lingkungan, serta cenderung egois. Padahal, bagaimana perilaku kita terhadap lingkungan akan menjadi bagaimana kita mempresentasikan citra diri. Yakin Bahwa Tidak Ada Konsekuensi Membuang Sampah Sembarangan Masih banyak orang percaya bahwa tidak akan terjadi apa-apa jika sekadar’ melemparkan sampah ke pinggir jalan. “Tidak ada hukuman yang akan menanti,” begitulah pikirnya. Namun coba bayangkan jika ada 225 juta orang Indonesia yang juga berpikiran demikian, maka sampah akan sulit untuk dikelola sehingga dapat menimbulkan bencana seperti banjir yang tiap tahunnya menjadi momok di negeri kita. Sebenarnya, Indonesia telah mengatur terkait pengelolaan sampah yang tertuang dalam Undang-Undang UU Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. Pada Pasal 29 Ayat 1, disebutkan bahwa setiap orang dilarang membuang sampah tidak pada tempat yang telah ditentukan dan disediakan. Terkait hal tersebut, UU juga menyebutkan bahwa akan diatur lebih lanjut dalam peraturan daerah kabupaten/kota. Hukuman atau Denda yang Tidak Efektif Meskipun negeri kita telah mengatur bagaimana kita harus mengurus sampah setidaknya untuk tidak membuangnya secara sembarangan, nyatanya hukuman atau denda yang berlaku di tiap kabupaten/kota dirasa masih kurang efektif di beberapa area, misalnya aturan jam membuang sampah hanya efektif pada area yang mempunyai CCTV Closed Circuit Television. Namun, di beberapa tempat seperti trotoar, orang masih bebas membuang sampah sembarangan karena hukuman atau denda yang masih tidak efektif untuk menertibkan setiap orang yang membuang sampah sembarangan. Meniru Apa Yang Dilakukan Oleh Kebanyakan Orang Penelitian telah membuktikan korelasi antara keberadaan sampah di suatu area tertentu dan pembuangan sampah yang disengaja atau tidak disengaja di tempat tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa ketika seseorang melihat sampah menumpuk di suatu tempat, itu memberinya kesan bahwa itu adalah tempat yang tepat untuk membuang barang. Dalam kebanyakan kasus, itu tidak disengaja atau disengaja. Lebih lanjut, jika suatu area sudah sangat berserakan, orang cenderung menambahkan lebih banyak sampah, sementara semakin bersih suatu area, semakin kecil kemungkinan orang mengganggu pemandangan dengan membuang sampah sembarangan menurut Robert Cialdini, Profesor Psikologi Arizona State University. Rasa Malas untuk Membuang Sampah Pada Tempatnya Rasa malas telah melahirkan budaya membuang sampah sembarangan. Biasanya, orang menjadi terlalu malas dan tidak mau membuang sampah pada tempatnya. Kita sering melihat orang yang tinggal di dekat sungai dengan mudahnya membuang sampah ke sungai tersebut daripada mengelolanya pada tempat yang tepat. Kurangnya Tempat Sampah Seringkali, orang membuang sampah sembarangan hanya karena tidak ada tempat sampah di dekatnya. Daripada tidak nyaman membawa sampah, orang memutuskan lebih mudah untuk meninggalkannya, menurut penelitian yang dilakukan oleh Allegheny Front. Di beberapa tempat, misalnya saat festival kerap kali sulit untuk menemukan tempat sampah sehingga orang dengan mudahnya membuang sampah di tengah keramaian. Selain itu, ada tempat yang memiliki tempat sampah, namun tidak dikelola dengan baik sehingga kontainer kelebihan muatan dan akhirnya berserakan karena ditiup angin atau karena diaduk-aduk hewan liar. Masih Kurangnya Pemahaman Terkait Akibat Sampah yang Tidak Dikelola Banyak masyarakat yang tidak mengetahui bahwa berbagai tindakan membuang sampah sembarangan berdampak negatif terhadap lingkungan. Akibatnya, masyarakat terus membuang sampah sembarangan tanpa memikirkan dampak lingkungan yang ditimbulkannya. Misalnya perilaku membuang sampah ke sungai yang dapat mengakibatkan meluapnya air saat musim penghujan. Nah, itulah beberapa alasan mengapa masih banyak orang yang membuang sampah sembarangan. Biasanya, mereka yang masih mengabaikan pengelolaan sampah di lingkungannya ini karena tidak terdampak langsung dari situasi penimbunan sampah seperti banjir, bau yang menyengat, atau paparan kuman/ bakteri dari sampah yang berpotensi menjadi bibit penyakit orang di sekitarnya. Setelah mengetahui alasannya, apakah teman-teman SDGs Youth Hub punya saran agar orang nggak buang sampah sembarangan lagi? Yuk, utarakan pendapat kamu di kolom komentar atau menuliskannya di laman Aspirasiku! Referensi Bramasta, D. B. 2020, May 11. Mengapa Orang Indonesia Suka Buang Sampah Sembarangan? Diambil kembali dari Kukreja, R. Causes, Problems and Possible Solutions To Stop Littering. Diambil kembali dari Conserve Energy Future Prasetyo, B. A. 2021, Desember 15. Terbiasa Menaruh Tumpukan Sampah Di Pinggir Jalan? Awas, Ini Sanksinya! Diambil kembali dari Pristananda, J. A. Pengaruh Perilaku Masyarakat Membuang Sampah di Sungai. STIKes Surya Mitra Husada. Stop Littering Habit. Diambil kembali dari Petungsewu Wildlife Education Center The Real Reason People Litter – and How You Can Help. 2021, Januari 25. Diambil kembali dari Potomac Conservancy
BudayaBuang Sampah Sembarangan. Kita sama-sama tahu bahwa Indonesia merupakan negara penghasil sampah yang cukup diakui dunia. Stop! Jangan tepuk tangan, ini prestasi yang sama sekali tidak membanggakan sih ya. Terang saja Indonesia menjadi penghasil sampah terbesar karena kita memiliki jumlah penduduk yang sangat besar pula.
Membuang sampah pada tempatnya Masalah satu kebiasaan yang masih sering kita abaikan adalah membuang sampah tidak pada tempatnya. Kesadaran akan bersih lingkungan dan disiplin diri, menjadi hal yang perlu dipertanyakan. Persoalannya adalah mengapa hal ini terjadi, kemudian hal-hal apa yang bisa diketengahkan untuk mengatasi kebiasaan yang belum kita sadari ini. Alam dan seisinya diciptakan Allah untuk kepentingan manusia. Manusia sebagai khalifah dimuka bumi ini diberi wewenang untuk memakmurkan dunia beserta isinya. Manusia diizinkan untuk menikmati dan menggunakan alam guna memenuhi kebutuhannya. Namun tidak diperkenankan menggunakan secara mubadzir, apalagi merusak dan mencemarkannya. Salah satu bencana yang terjadi di Indonesia karena fenomena alam.. adalah banjir. Setiap tahun hampir di seluruh negeri ini terjadi bencana banjir baik di desa maupun di kota termasuk DKI Jakarta. Akibat yang ditimbulkan beraneka ragam, dari kehilangan tempat tinggal, harta benda, fasilitas-fasilitas umum bahkan sampai kehilangan nyawa. Banyak faktor yang menyebabkan adanya banjir tersebut, namun salah satu sebab adalah ulah dan tingkah laku manusia terhadap lingkungan, seperti penebangan pohon liar di hutan, macetnya saluran air di sungai karena sampah yang menumpuk dll. Masalah sampah Sampah adalah merupakan sebutan yang umum untuk limbah padat. Menurut sumbernya sampah terdiri dari tiga sumber, yaitu pertama sampah domestik yang berasal dari sampah lingkungan perkotaan dan pedesaan ; kedua sampah komersiil organik dan anorganik yang berasal dari lingkungan perdagangan seperti toko, pasar tradisional, pasar swalayan dll.; dan ketiga sampah alami lainnya, dedaunan, sisa bencana, sampah dari taman, kendaraan umum, terminal dll. Apabila di rinci, permasalahan sampah ini tidak ada habisnya, namun ada beberapa hal yang penting dapat disebutkan disini yaitu masalah sampah yang dibuang sembarangan sehingga cenderung masuk ke selokan, sungai, dan terakhir sampai ke laut. Sampah yang tergenang di air akan menjadi busuk dan menimbulkan pencemaran, bau yang tidak sedap , penyakit, microorganisme. Fakta yang diperoleh bahwa sampah yang berasal dari plastik sangat membahayakan lingkungan kehidupan di laut. Sekitar 60-80% sampah yang ada di laut berupa sampah plastik. Kandungan bahan kimia yang ada dalam plastik mencemari laut dan menyebabkan ribuan satwa laut mati. Ribuan penyu, paus, dan mamalia laut lainnya mati karena memakan sampah plastik, yang disangkanya sebagai ubur-ubur. Tidak mengherankan apabila beberapa negara di dunia seperti Cina, Jerman, Irlandia, , Inggris, berinisiatip untuk mengurangi sampah plastik ini. Tingkat kesadaran masyarakat yang relatif kurang menyebabkan perilaku penanganan sampah secara sembarangan. Pendidikan dan kedisiplinan Perilaku disiplin dan tanggung jawab terhadap lingkungan sekitarnya perlu diajarkan kepada anak-anak sejak dini, melalui pendidikan di rumah maupun di sekolah. Para orang tua hendaknya memberikan petunjuk kepada putra-putrinya bagaimana memperlakukan sampah dengan benar, yaitu dengan memberikan contoh perilaku yang nyata. Memberi pendidikan disiplin mulai sejak usia dini, akan berkembang terus sampai dewasa dan jalan yang terbaik mulai dari rumah serta keluarga. Para orang tualah yang pertama-tama memberi contoh terhadap putra-putrinya untuk tidak membuang sampah sembarangan sekecil apapun sampah tersebut. Dari bungkus permen sampai bungkus plastik belanjaan sehari-hari atau bekas bungkus pembelian mainan dll. Terutama sampah yang dikategorikan sebagai sampah anorganik seperti plastik, kaca, kardus, kertas yang sukar terurai. Sedangkan sampah organik semi basah seperti sampah dapur, sayuran, kulit buah, akan mudah terurai. Alangkah baiknya apabila tempat sampah organik dan anorganik dipisahkan guna memudahkan untuk dihimpun dalam satu jenis sampah. Pendidikan di rumah saja masih belum cukup untuk membiasakan diri disiplin dan tanggung jawab, apabila anak-anak lain tidak disiplin membuang sampah. Karena itu pendidikan di sekolah perlu memasukkan mata pelajaran tentang kedisiplinan dan tanggung jawab menjaga kebersihan lingkungan, khususnya membuang sampah pada tempatnya. Bila perlu dalam extra kulikuler bisa dimasukkan pelajaran prakarya membuat barang-barang kerajinan berasal dari sampah baik yang organik maupun anorganik. Dengan demikian maka barang bekas yang sudah tidak terpakai, akan terdaur ulang menjadi barang yang bermanfaat. Pelajaran ini juga akan memberi pengetahuan bagi anak didik agar kelak dikemudian hari mereka dapat mandiri, sehingga dapat membuka usaha guna menambah penghasilan atau menekuni bisnis yang menguntungkan. Dewasa ini sudah terbukti keberhasilan dari wirausahawan untuk menciptakan lapangan pekerjaan dari barang-barang bekas untuk didaur ulang. Dengan demikian maka salah satu masalah kebersihan lingkungan yang berasal dari barang bekas dan sampah bisa teratasi. Bagi sekelompok masyarakat, sampah dapat memberikan manfaat, bahkan memberikan lapangan pekerjaan sumber pendapatan yang dapat menompang kehidupan keluarganya. Sudah banyak contoh-contoh yang terjadi di masyarakat yang dapat hidup dan berhasil dengan hanya mengumpulkan barang bekas atau sampah, bahkan sampai berhasil menyelesaikan pendidikan anaknya menjadi sarjana. Pada tahun 2008 oleh salah satu stasiun Televisi Ibukota, menyiarkan pemenang lomba film dokumenter berjudul “Kepala Sekolahku seorang Pemulung”. Film tersebut menceritakan tentang seorang guru, disamping profesinya sebagai Kepala Sekolah, pada waktu yang luang mengumpulkan barang-barang berasal dari sampah seperti plastik, kardus, koran dll. guna menambah penghasilannya. Kenyataan ini membuktikan bahwa betapa bermanfaatnya sampah apabila ditangani dengan baik dan serius, dapat menghasilkan uang bagi siapa saja seperti contoh yang dilakukan oleh sang Kepala Sekolah. Dengan demikian maka kesadaran membuang sampah pada tempatnya, akan menciptakan lingkungan yang bersih dan terjaga serta manfaat yang diperoleh dari sampah akan lebih berdayaguna. Sekarang menjadi kewajiban kita masing-masing agar kesadaran untuk menciptakan lingkungan yang bersih serta disiplin diri ini bisa ditegakkan demi menjaga alam dan seisinya sesuai dengan wewenang yang diberikan Allah kepada manusia sebagai khalifah dimuka bumi ini. -bs- Tangerang, 3 Nopember 2009
Membuangsampah pada tempatnya, Memanfaatkan barang-barang hasil daur ulang, Menghemat penggunaan listrik, air, dan BBM, serta, Menanam dan merawat pohon di sekitar lingkungan rumah tinggal. Disamping itu usaha pelestarian lingkungan hidup ini harus dimulai dari setiap individu dengan menitikberatkan pada kesadaran akan pentingnya lingkungan bagi kehidupan - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan KKP Susi Pudjiastuti mengunggah sebuah video di Twitter-nya yang menggambarkan Pantai Pangandaran penuh dengan sampah. Dia menyesalkan ketika masih banyak orang yang membuang sampah secara sembarangan sehingga mencemari lautan."Wisata kembali.. sampah kembali.. bisa kah kita berbeda untuk tidak lagi membuang sampah sembarangan.. saya sedih melihat pantai pangandaran pagi ini.," tulis Susi. Unggahan Susi itu pun mendapat beragam respons dari warganet. Setidaknya, hingga Kamis 5/11/2020 sore, unggahan video itu telah di-retweet lebih dari kali dan disukai lebih dari kali. Baca juga Viral, Video Diduga Oknum Anggota Polri Banting Anak Kucing ke Parit Wisata kembali.. sampah kembali.. bisa kah kita berbeda untuk tidak lagi membuang sampah sembarangan.. saya sedih melihat pantai pangandaran pagi ini.. ???????? — Susi Pudjiastuti susipudjiastuti November 5, 2020 Baca juga Viral Prank Sembako Sampah, Ferdian Paleka, dan Ketiadaan Empati... Salah satu warganet turut mengomentari unggahan Susi itu. Menurutnya, masyarakat harus membiasakan membuang sampah di tempat sampah."Biasain buang sampah di tempat sampah, kalau belum nemu tempat sampah, sampahnya kantongin dulu atau taro tas dan pas nemu tempat sampah buang, aku begitu kadang sampe bawa ke rumah," tulis akun Twitter ERS112. Kemudian, akun Twitter 8_ferro_8 juga turut mengomentari unggahan dari Susi itu. Dia mengatakan, di mana pun dan kapan pun, masyarakat harus membuang sampah pada tempatnya. "Dimanapun dan kapan pun,mari biasakan buang sampah pd tempatnya...Klo memang jauh dr tempat sampah,kan bisa dikumpulkan dulu dimasukin dibungkus. Perlu kesadaran tingkat dewa soal sampah ini," tulisnya. Baca juga Soal Prank Sampah YouTuber Ferdian Paleka, dari Pelanggaran Etika hingga Tekanan karena Keadaan Lantas, mengapa masyarakat Indonesia masih suka membuang sampah sembarangan? Rasa tanggung jawab Dok. Shutterstock/ Inside Creative House Ilustrasi mengumpulkan sampah plastik Sosiolog dari Universitas Sebelas Maret UNS Surakarta, Drajat Tri Kartono menjelaskan, terdapat beberapa alasan mengapa masyarakat masih membuang sampah di sembarang tempat. Bagi sebagian orang, sampah adalah sisa yang tidak memiliki nilai sehingga tidak berguna dan tidak berarti bagi dirinya.
Membuangsampah pada tempatnya. Orang tua perlu mengajarkan anak untuk membuang sampah pada tempatnya (Sumber: onetoughjob.org) Cara ini adalah hal dasar guna menanamkan kepedulian anak terhadap lingkungan. Anda harus mencontohkan dan membiasakan anak untuk membuang sampah pada tempatnya. Anda perlu menjelaskan kepada anak bahwa membuang sampah
Manfaat membuang sampah pada tempatnya lebih dari sekadar menjaga kebersihan saja. Masih poly laba yang dapat kita, famili, serta masyarakat nikmati ketika tidak membuang sampah asal-asalan. Mulai berasal menjaga kebersihan, mencegah banjir, menghindari bau tidak sedap, hingga memudahkan daur ulang sampah. Simaklah aneka macam manfaat dan alasan mengapa kita harus membuang sampah di tempatnya. Apa manfaat membuang sampah di tempatnya? jargon buanglah sampah di tempatnya mungkin sudah seringkali digembar-gemborkan oleh pihak kebersihan pada kurang lebih lingkungan tempat tinggal Anda. Hal ini dilakukan agar masyarakat permanen termotivasi pada menjaga kebersihan serta keindahan daerah tadi tentunya bertujuan baik karena berikut adalah manfaat buang sampah di tempatnya yg bisa Anda dapatkan. 1. Menjaga kebersihan galat satu manfaat selalu membuang sampah pada tempatnya yaitu menjaga kebersihan lingkungan lebih Jika sampah dibuang tidak pada tempatnya, sampah-sampah ini bisa merusak pemandangan dan mengotori kawasan tempat tinggal berasal itu, buanglah sampah di tempatnya agar keindahan serta keasrian lingkungan rumah Anda permanen terjaga. 2. Mencegah penyakit Alasan membuang sampah di tempatnya yang penting bagi Anda dan keluarga merupakan mencegah yang dibuang sembarangan dapat menjadi daerah berkembangbiaknya bakteri penyebab penyakit. Selain itu sampah pula bisa menyebarkan virus serta parasit melalui hubungan eksklusif, mirip kontak fisik menggunakan asal Smart City Bandung, sampah-sampah yg berserakan dan tidak dibersihkan mampu mengundang bibit-bibit penyakit yang mampu mengancam kesehatan Anda serta Anda ingin keluarga terhindar asal penyakit, buanglah sampah di tempatnya dan ajak anak-anak pada tempat tinggal buat membiasakan diri tak membuang sampah sembarangan. 3. Mencegah banjir Karena Membuang Sampah Banjir artinya salah satu mala alam yg mampu membawa penyakit serta Mengganggu lingkungan. Jika tidak ingin lingkungan Anda terkena banjir, cobalah buat selalu membuang sampah di dipahami, membuang sampah tak pada tempatnya dapat membuat saluran air menjadi mampet. ketika hujan turun, air yg seharusnya mengalir lewat saluran itu mampu meluap ke jalanan dan mengakibatkan karena itu, selalu lakukan upaya membuang sampah pada tempatnya dan ajak warga pada sekitar untuk melakukannya pula. 4. Mencegah bau tidak sedap di lingkungan Manfaat buang sampah di tempatnya yg tidak boleh dilupakan merupakan mencegah bau tidak yang tidak dibuang di tempat sampah bisa mengundang bau tidak sedap serta Mengganggu kenyamanan, terutama jenis sampah organik pada jumlah poly. 5. Memudahkan daur ulang sampah Jangan pikir bahwa sampah yg dibuang tidak ada fungsinya bagi kita. ada beberapa jenis sampah yg bisa didaur ulang dan disulap’ menjadi barang yang siklus ulang sampah dapat dijadikan cara lain buat menaikkan ekonomi Bila produk yang dihasilkan bisa dijual balik .sang sebab itu, buanglah sampah di tempatnya karena mampu mendatangkan keuntungan ekonomi Jika Anda bisa mendaur ulangnya sebagai barang yang dapat dijual kembali. 6. menjadi teladan bagi orang lain galat satu manfaat selalu membuang sampah pada tempatnya artinya menjadi model yg baik bagi orang lain. sebab, kebiasaan ini ialah tindakan terpuji yang dapat ditiru oleh orang lain pada lebih kurang lingkungan begitu, semakin banyak orang yg membentuk sampah di tempatnya, semakin besar juga manfaat yang bisa Anda rasakan ketika kebersihan lingkungan terjaga. Cara membiasakan diri buat membuang sampah di tempatnya Membuang sampah di tempatnya ialah kewajiban setiap orang, mulai berasal anak-anak hingga orang melatih diri membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya, tidak terdapat salahnya menyimak banyak sekali tips ini dia. 1. menjadi panutan yang baik Cara pertama yg bisa Anda lakukan supaya anak serta orang-orang pada sekitar mau membuang sampah pada tempatnya ialah menjadi panutan yang baik bagi Anda tak ingin anak atau orang lain membuang sampah asal-asalan, maka Anda harus memberikan pada mereka bagaimana cara membuang sampah yg baik serta tahu anak atau orang lain letak daerah sampah yang ada pada dalam atau luar tempat tinggal . jikalau mampu, pungutlah sampah yang terdapat di lebih kurang serta tunjukkan di mereka bahwa Anda peduli menggunakan lingkungan melihat Anda membuang sampah di tempatnya, anak-anak serta orang lain diperlukan pula akan mengikuti sikap baik itu. 2. Manfaatkan internet Bagi orangtua yg sedang ingin mengajarkan membuang sampah di tempatnya buat anak-anak, cobalah manfaatkan internet atau dunia Anda mengizinkan anak-anak buat mengakses internet lewat komputer atau ponselnya, cobalah minta mereka untuk mencari tahu cara membuang sampah yang baik serta benar di dunia poly situs menarik yg mampu dicoba buat menghasilkan anak tertarik menjaga lingkungannya. misalnya, situs yg menunjukkan penerangan wacana iklim dunia serta cara-cara peduli terhadap lingkungan spesifik buat anak-anak. 3. Terlibat dalam program gotong royong pada lingkungan acara gotong royong rutin pada lingkungan perumahan buat membersihkan sampah-sampah yg berserakan, bisa Anda manfaatkan buat membiasakan diri buat menjaga kebersihan lingkungan begitu, tetangga-tetangga Anda juga bisa membantu anak buang sampah pada tempatnya. aktivitas ini pula bisa membuat Anda merasa terlibat pada perubahan baik di gotong royong ini jua diharapkan mampu membentuk Anda terbiasa buat tidak membuang sampah asal-asalan. 4. Membaca kitab wacana kebersihan lingkungan waktu pergi ke perpustakaan atau toko kitab , Anda bisa mencari buku-kitab terkait pentingnya membuang sampah di tempatnya. Ini juga bisa menjadi kesempatan bagi orangtua buat mengajak anak membaca buku-buku gambar yg berwarna-warni dan tokoh kartun yg lucu, si kecil idealnya bisa lebih tertarik buat membaca kitab ihwal kebersihan juga umumnya cenderung bertanya-tanya terhadap kisah yg terdapat di pada buku tersebut. pada akhirnya, dia akan membagikan ketertarikannya terhadap kebersihan ini diperlukan bisa membuat diri Anda serta anak lebih ulet lagi pada membuang sampah pada tempatnya. 5. Berpiknik Cara membiasakan diri buat buang sampah di tempatnya yang diklaim ampuh adalah jalan-jalan ke alam Anda sedang mengemas barang-barang, jangan lupa buat membawa tas kosong. Nantinya, saat Anda sampai di tempat tujuan, pungutlah sampah-sampah yang berserakkan dan tuang ke pada tas jam makan siang, ingat buat memungut produk sisa makanan yang mungkin berserakkan. aneka macam kegiatan ini bisa membantu Anda buat lebih peduli terhadap lingkungan. 6. Ajari anak buat mendaur ulang sampah daur ulang sampah merupakan hal yang penting guna mengurangi jumlah sampah yang berserakkan pada lingkungan. Maka dari itu, Anda disarankan buat mampu membiasakan diri dalam mendaur ulang terdapat plastik bekas belanja di pasar swalayan. Cobalah buat tidak membuangnya serta menggunakannya lagi buat tempat menaruh itu, kertas karton bekas daerah menyimpan telur mampu dimanfaatkan menjadi daerah memberikan mainan anak atau wadah cat mewarnai. norma mendaur ulang ini juga mampu menghasilkan Anda menjadi lebih kreatif. Gambarorang membuang sampah pada tempatnya kartun cara menggambar poster tema membuang sampah organik dan anorganik pada tempatnya ep 306 by prabawaasman94 . Kumpulan gambar tentang membuang sampah pada tempatnya kartun, klik untuk melihat koleksi gambar lain di kibrispdr.org. Jul 09, 2022 · home gambar orang . Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Mendengungkan perihal untuk mengemas dan membuang sampah pada tempatnya sepertinya harus dilakukan terus menerus atau bahkan dibuatkan flyer atau sepanduk permanen dijalan – jalan. Kebiasaan membuang sampah pada tempatnya harus menjadi perhatian dalam penanaman pada masyarakat yang terus beregenarasi agarmencintai kebersihan lingkungannya dan terlepas dari masalah – masalah yang disebabkan oleh Sampah seperti banjir, penyakit gangguan pencernaan yang disebabkan oleh kuman dan berbagai macam penyakit dan membuang sampah pada tempatnya harus ditanamkan sebagai suatu hal yang dibiasakan, dicintai serta menjadi kesadaran bukan suatu hal yang menyebalkan atau menjadikan hal yg malas bagi diri kita. Kebiasaan untuk menahan diri membuang sampah saat belum menemukan tempat sampah harus juga dicontohkan, saling menegur dan dijadikan budaya dalam kehidupan sehari – Himbauan, Pendidikan mengenai sampah perlu juga menjadi perhatian karena beberapa sampah bisa bermanfaat baik bagi lingkungan ataupun didaur ulang untuk menjadi sesuatu yang berharga. Sebagai pengetahuan sampah menurut sifatnya terbagi menjadi dua, yakni sampah organik dan sampah Non Sampah OrganikSampah organik ialah sampah yang bisa mengalami pelapukan dekomposisi dan terurai seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi pupuk kompos Wikipedia dan tidak berbahaya bagi alam. Sampah Anorganiksampah anorganik ialah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan non hayati baik berupa produk sintetik maupun hasil prosses teknology pengelolahan bahan tambang atau sumber daya alam dan tidak dapat diuraikan oleh alam, Contohnya botol plastik, tas plastik, kaleng Wikipedia. Sampah ini sangat berbahaya tidak dapat diolah oleh alam, jika terjadi penumpukan, menyebabkan banjir maupun tempat sarang penyakit jadi janganlah membuang sampah anorganik ini sembarangan. [caption id="attachment_398305" align="aligncenter" width="300" caption="Pengelolaan Limbah Sampah sumber tumbuh untuk membangun budaya membuang sampah pada tempatnya, saat ini hadir berbagai macam tempat sampah yang unik dengan bentukyang menarik bahkan dengan tulisan informatif merupakan salah satu cara yang menarikminat dan perhatian khususnya anak2 sebagai media edukasi untuk membuang sampah di tempat yang telah disediakan. [caption id="attachment_398311" align="aligncenter" width="456" caption="Tempat Sampah Unik dan Menarik"] 1424441809731927178 [/caption]Dijalanan banyak ditemui himbauan yang dipasang yang bertujuan untuk memberi informasi agar buanglah sampah pada tempatnya, namun media himbauan itu relative kecil dan hanya berupa tulisan yang kadang hanya dapat dibaca jika kita berhenti saat mengendarai kendaraan ataupun berjalan kaki tak jarang keadaan media2 tersebut sudah tidak terawat itu kontras sekali dengan papan reklame yang besar dijalanan yang berisi iklan produk / foto artis. Reklame besar di jalan – jalan tak jarang ditemui belum berisi iklan produk yang terpampang atau masih kosong dan mengalami masa tunggu / menganggur, sebenarnya jika kita peka papan reklame besar tersebut dapat dimanfaatkan sebagai media himbauan seperti halnya menghimbau atau mengedukasi masyarakat tentang berbagai budaya positif seperti halnya membuang sampah pada tempatnya tanpa merugikan pemilik reklame. Bagaimana bs tanpa merugikan pemilik reklame ?, saat reklame besar ini tidak terpakai/saat produk iklan yg menyewa habis tayang kemudian dilepas dan mengalami masa tunggu, pemilik reklame seyogyanya tidak membiarkan papan reklame tersebut dengan kain putih atau hanya tulisan yang berisi space available namun seyogayanya pemilik Rekalme harus memiliki pengganti iklan tersebut / penutup bisa berupa kain atau reklame pengganti yang dipasang dan berisi himbauan positif atau nilai2 budaya yang mengedukasi masyarakat dikemas dengan menarik serta informatif dan tak lupa memberikan informasi pula kalau papan reklame tersebut masih tersedia untuk disewa / dipasang iklan. Mungkin dari tulisan saya ini ada regualsi baru dari pemerintah ttg pemanfaatan reklame nganggur hehehehe… [caption id="attachment_398317" align="aligncenter" width="589" caption="Media Himbauan VS Media Reklame Komersial"] 14244421451590532770 [/caption] Solusi gambar dibawah ini bisa diterapkan jika bukan semata - mata karena uang melainkan demi Kecintaan kita pada lingkungan, meningkatkan kepedulian masyarakat dan nilai budaya bangsa. Bayangin kalau Himbauan dan nilai2 budaya kita terpampang gede, dapat dilihat jelas, bahkan di tempat yang strategis, ya semoga bisa mengingatkan dan menginformasikan perihal - perihal yang edukatif dan berbudaya. [caption id="attachment_398322" align="aligncenter" width="303" caption="Solusi Pemanfaatan Reklame Nganggur"] 1424442539648917689 [/caption]Kesadaran dari diri sendiri dan kecintaan lah yang membuat suatu kebiasaan terasa ringan untuk dilaksanakan termasuk membuang sampah pada tempatnya yang dan jika semua orang menjalankannya akan menciptakan sebuah nilai Budaya yang luhur. Masyarakat dan Pemerintah harus saling bahu membahu bukan hanya saling menyalahkan jika dampak akibat dari sampah sudah terasa. Sampah yang dimaksud pada artikel ini adalah sampah pasar dan sampah dalam kehidupan sehari – hari masyarakat bukan sampah pabrik atau limbah. Tak lupa di akhir kalimat saya untuk mengajak anda, Yuk kita Buang Sampah pada tempatnya ! Lihat Pendidikan Selengkapnya .
  • 6obidbo4qw.pages.dev/233
  • 6obidbo4qw.pages.dev/312
  • 6obidbo4qw.pages.dev/729
  • 6obidbo4qw.pages.dev/594
  • 6obidbo4qw.pages.dev/186
  • 6obidbo4qw.pages.dev/179
  • 6obidbo4qw.pages.dev/576
  • 6obidbo4qw.pages.dev/872
  • 6obidbo4qw.pages.dev/150
  • 6obidbo4qw.pages.dev/839
  • 6obidbo4qw.pages.dev/173
  • 6obidbo4qw.pages.dev/231
  • 6obidbo4qw.pages.dev/843
  • 6obidbo4qw.pages.dev/365
  • 6obidbo4qw.pages.dev/171
  • orang membuang sampah pada tempatnya