Pengertian Proses Produksi. Pengertian Proses produksi ini adalah suatu kegiatan atau aktivitas yang menggabungkan segala macam faktor produksi suatu produk yang terdapat di dalam upaya menciptakan produksi suatu produk, baik tersebut berupa barang atau pun jasa yang bernilai guna bagi konsumen. Dapat juga diartikan yakni sebagai suatu kegiatan
0% found this document useful 0 votes7 views4 pagesDescriptionpengertian perakitan produkOriginal TitleMETODE PERAKITAN PRODUK BARANG/JASACopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes7 views4 pagesMetode Perakitan Produk Barang/jasaOriginal TitleMETODE PERAKITAN PRODUK BARANG/JASAJump to Page You are on page 1of 4 You're Reading a Free Preview Page 3 is not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
3.20.2 Menganalisis standard laporan keuangan usaha 74 75 76 75 v v standard laporan 75 Produk Barang/jasa keuangan 4.20 4.20.1 Menyusun Laporan Keuangan 10 Membuat laporan keuangan 3.20 Menentukan 3.20.1 Menjelaskan standard laporan keuangan 3.20.2 Menganalisis standard laporan keuangan usaha standard laporan Produk Barang/jasa keuangan 4.20 4
Mata pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan Pada prinsipnya produksi massal dapat dikatakan berhasil apabila produk yang dihasilkan dapat dijual dan kemudian menghasilkan laba. Namun dalam pelaksanaannya, perlu diterapkan metode perakitan dengan tujuan meminimalisasi atau mengurangi terjadinya kerugian atau kesalahan. Di mana melakukan perakitan sebelum dilakukan proses produksi massal sangatlah penting. Tidak hanya itu, dalam melakukan proses produksi massal juga dibutuhkan pemahaman terkait cara dan langkah-langkah dalam pelaksanaannya. Bagaimanakah proses perakitan produksi massal? Untuk memahami secara lebih jelas tentang metode perakitan produk, maka simaklah materi berikut dengan saksama! Perakitan Produksi Barang/Jasa Perakitan adalah suatu proses penyusunan dan penyatuan beberapa bagian komponen menjadi suatu alat atau mesin yang mempunyai fungsi tertentu. Pada umumnya, perakitan dalam proses produksi barang/jasa terdiri dari semua bagian-bagian komponen yang menjadi suatu produk, yaitu proses pengencangan, proses inspeksi dan pengujian fungsional, pemberian nama atau label, pemisahan antara hasil perakitan yang baik dengan hasil perakitan yang buruk, serta pengepakan dan penyiapan untuk pemakaian akhir. Perakitan merupakan proses khusus apabila dibandingkan dengan proses penyusunan yang lain karena proses perakitan bisa meliputi berbagai proses yang ada di dalamnya. 1. Konsep dan prinsip perakitan produkPerakitan atau biasa disebut dengan assembly line adalah suatu proses penyusunan di mana pada setiap bagian penyusunan disusun berdasarkan urutan untuk menghasilkan produk jadi yang lebih cepat dari metode yang biasa. Dalam metode assembly line pergerakan pekerja diminimalisasi sedikit mungkin, komponen-komponen yang akan dipasang biasanya diletakkan di atas konveyor sesuai urutan proses produk tersebut. Adapun prinsip perakitan produk, sebagai berikut a. Meletakkan peralatan dan pekerja dalam urutan pekerjaan/operasional, sehingga setiap bagian/komponen dapat dipasang secara berurutan sampai deô€€¤gan proses Area kerja untuk pemasangan komponen dibuat secara nyaman, sehingga pekerja dapat dengan mudah memasang komponen ke dalam rangkaian produk yang berjalan di atas metode perakitan banyak sekali penghematan waktu yang diperoleh. Pekerja dapat memasang komponen secara terus-menerus tanpa harus menunggu proses akhir. Setiap pekerja mempunyai tanggung jawab memasang komponen sesuai urutannya dan dapat melanjutkan pekerjaan produk lainnya tanpa menunggu produk akhir tersebut terlihat mudah dan sederhana, metode perakitan tetap saja membawa kerugian terutama bagi para pekerja. Pekerja akan merasa terasingkan dan jenuh karena harus melakukan pekerjaan yang sama sepanjang hari. Dalam sehari, pekerja dapat melakukan kegiatan yang sama sebanyak ratusan kali untuk memasang komponen yang ada pada bagian yang sama. Permasalahan lain yang timbul adalah sempitnya ruang gerak pekerja karena tata letak yang buruk tanpa memerhatikan faktor Jenis-jenis perakitanDalam proses perakitan terdapat beberapa jenis perakitan yang dapat digunakan terutama di dunia industri, hal ini tergantung pada pekerjaan yang dilakukan. Dalam hal ini biasanya faktor bentuk dan jumlah produk yang akan dihasilkan sangat menentukan jenis perakitan yang umum terdapat dua jenis perakitan dalam sebuah produksi. Berikut akan dijelaskan dua macam jenis perakitan yang sudah sering Perakitan manualPerakitan manual adalah perakitan yang sebagian prosesnya dilakukan atau dikerjakan secara konvensional atau menggunakan tenaga manusia dengan peralatan yang sederhana tanpa adanya alat bantu yang spesifik atau Perakitan otomatisPerakitan otomatis adalah perakitan yang dikerjakan dengan menggunakan sistem otomatis, seperti automasi, elektronik, mekanik, gabungan mekanik dan elektronik mekatronik, dan membutuhkan alat bantu yang lebih spesifik atau menggunakan jenis perakitan ini, dapat dibedakan lagi menurut jenis produk yang akan dilakukan perakitan. Adapun jenis perakitan berdasarkan jenis produk yang dilakukan perakitan, sebagai berikut1 Produk tunggalJenis perakitan produk tunggal, yaitu jenis produk perakitan di mana perakitan produk hanya satu janis Produk seri Jenis perakitan produk seri, yaitu jenis produk perakitan yang dilakukan dalam jumlah massal dalam bentuk dan ukuran yang Faktor-faktor yang memengaruhi kegiatan perakitanKegiatan perakitan dalam proses produksi dipengaruhi oleh berbagai faktor. Berikut faktor-faktor yang memengaruhi kegiatan Jenis bahan yang akan mengalami perakitanPada setiap jenis bahan terdapat sifat-sifat khusus dari bahan lainnya, sehingga sewaktu dilakukan perakitan pada jenis bahan terlebih dahulu harus diketahui sifat-sifatnya. Hal ini dikarenakan, sifat-sifat bahan ini sangat berpengaruh terhadap metode pemilihan Kekuatan yang dibutuhkanAdanya pertimbangan kekuatan yang dibutuhkan dalam suatu konstruksi, sebaiknya sudah dihitung terlebih dahulu pada saat merencanakan konstruksi produk yang akan diproduksi. Hal ini disesuaikan dengan mempertimbangkan kegunaan konstruksi dan atas dasar ini, maka dapat dipilih metode produksi yang akan dipakai, yaitu metode penyambungan dalam perakitan. Dasar dari pertimbangan ini adalah dengan meninjau proses kerja yang mudah dan sesuai dengan kekuatan konstruksi sambungan yang Pemilihan metode penyambunganPemilihan metode penyambungan ini sangat erat hubungannya dengan jenis bahan dan kekuatan sambungan yang dibutuhkan. Karena setiap metode penyambungan mempunyai keistimewaan Penggunaan alat bantu perakitanAlat-alat bantu dalam perakitan harus dipertimbangkan berdasarkan bentuk-bentuk konstruksi. Konstruki terdiri dari jumlah komponen yang banyak membutuhkan alat bantu perakitan. Alat bantu ini terutama dibutuhkan untuk memproduksi suatu alat dalam jumlah yang relatif ToleransiAdanya toleransi yang digunakan dalam perakitan dapat dipertimbangkan berdasarkan pasangan antara elemen yang dirakit menjadi komponen yang lebih besar. Toleransi untuk bagian-bagian ini dikenal dengan istilah interchange ability sifat mampu tukar. Patokan dasar yang digunakan dalam perakitan harus ditentukan terlebih dahulu sebagai acuan dasar untuk merangkai komponen yang Bentuk atau tampilanBentuk atau tampilan dari suatu produk sangat memengaruhi terhadap nilai jual produk itu sendiri. Bentuk atau tampilan pada dasarnya diawali dari gambar atau desainnya dengan penggunaan konstruksi di ErgonomisErgonomis dalam perakitan adalah kesesuaian antara produk dengan kenyamanan pemakai end user, artinya apabila produk ini digunakan tidak menimbulkan cepat letih, membahayakan, membosankan, qan FinishingFinishing atau pekerjaan akhir merupakan bagian yang sangat penting dalam proses perakitan. Finishing ini juga akan memberikan tampilan terhadap nilai jual Metode-metode yang digunakan dalam perakitanDalam produksi massal, proses perakitan dapat dilakukan dengan cara otomatis. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan hasil pada setiap produk dengan bentuk yang standar. Dalam perakitan terdapat beberapa metode yang dapat diterapkan sesuai dengan kebutuhan. Metode-metode tersebut, yaitu metode perakitan yang dapat ditukar-tukar, metode perakitan dengan pemilihan, dan metode perakitan secara individual. Berikut penjelasan metode-metode dalam perakitan. a. Metode perakitan yang dapat ditukar-tukarDalam metode ini, bagian-bagian yang akan dirakit dapat ditukarkan antara satu sama lain interchangeable, karena bagian tersebut dibuat oleh suatu pabrik secara massal dan sudah distandardisasi, baik menurut ISO International Organization far Standardization, DIN Deutsche lndustrie Norm, JIS Japan Industrial Standard, dan yang diperoleh bila menggunakan bagian atau komponen yang telah distandardisasi adalah waktu untuk perakitan komponen yang lebih cepat dan dalam penggantian komponen yang rusak dapat diganti dengan komponen yang sejenis yang ada di pasaran. Meskipun memiliki kelebihan tetap saja terdapat kekurangan pada komponen yang telah distandardisasi, yaitu harga komponen tersebut yang relatif Metode perakitan dengan pemilihan Pada metode perakitan dengan menggunakan metode pemilihan, komponen-komponennya juga dihasilkan dengan produksi massal serta pengukurannya diukur menurut batasan-batasan ukuran. c. Metode perakitan secara individualPerakitan ini dalam pengerjaannya tidak dapat dipisahkan antara bagian satu dengan bagian yang lain atau pasangan satu dengan pasangan yang dikarenakan dalam pengerjaannya harus berurutan tergantung pada bagian yang sebelumnya. Salah satu komponen pada bagian tersebut diselesaikan terlebih dahulu, kemudian bagian yang menjadi pasangannya menyusul dengan ukuran patokan yang diambil dari komponen yang Keseimbangan lini line balancingKeseimbangan lini atau line balancing merupakan penugasan sejumlah pekerjaan ke dalam stasiunÂstasiun kerja yang saling berkaitan dalam satu lintasan atau lini produksi. Stasiun kerja tersebut tidak memiliki waktu yang tidak melebihi waktu siklus dan stasiun kerja. Fungsi dari line balancing ini adalah membuat suatu lintasan yang seimbang. Sedangkan tujuan pokok dari penyeimbang lintasan adalah meminimumkan waktu menganggur idle time pada lintasan yang ditentukan oleh operasi yang paling lini adalah suatu usaha untuk mengadakan keseimbangan kapasitas antara satu bagian dengan bagian lainnya di dalam proses produksi. Hal ini perlu juga adanya pertimbangan dalam menentukan pembagian pekerjaan ke dalam masing-masing stasiun kerja. Adapun tujuan utama dalam menyusun line balancing adalah untuk membentuk dan menyeimbangkan beban kerja yang dialokasikan pada tiap-tiap bagian kerja. Apabila tidak dilakukan keseimbangan seperti ini, maka akan mengakibatkan ketidakefisienan kerja di beberapa unit kerja. Di mana unit kerja yang satu dengan unit kerja yang lain memiliki beban kerja yang tidak keseimbangan lini terdapat prinsip dasar yang harus diperhatikan. Selain itu, terdapat juga prosedur dan langkah pemecahan yang harus dipahami. Berikut penjelasan mengenai prinsip dasar keseimbangan lini, prosedur keseimbangan lini, dan hal-hal yang berkaitan dengan keseimbangan lini. a. Prinsip dasar keseimbangan lini line balancingPerencanaan produksi memegang peranan yang penting dalam perusahaan yang mempunyai tipe produksi massal, terutama dalam pengaturan dan perencanaan operasi-operasi atau penugasan kerja yang harus dilakukan. Pengaturan dan perancangan yang tidak tepat akan mengakibatkan stasiun kerja di lintasan perakitan tersebut mempunyai kecepatan produksi yang berbeda-beda. Hal ini akan berakibat pada lintasan perakitan yang tidak efisien, terjadinya penumpukan material, atau produk setengah jadi antara stasiun kerja yang tidak berimbang kecepatan suatu keseimbangan dalam suatu lintasan perakitan, yaitu suatu usaha yang bertujuan untuk mencapai kapasitas yang optimal, di mana tidak terjadi penghamburan fasilitas. Agar dapat tercapai lintasan perakitan yang seimbang, masing-masing stasiun kerja mendapatkan tugas yang sama nilai ukurannya dengan waktu. Dengan demikian, masalah keseimbangan lintasan perakitan yang sebenarnya adalah bagaimana agar suatu pekerjaan dapat diselesaikan dengan beban kerja yang sama pada setiap stasiun kerja, sehingga akan menghasilkan keluaran produk yang sama pada persatuan Prosedur keseimbangan lini line balancingProsedur line balancing bertujuan untuk meminimalkan harga balance day dari lintasan untuk nilai waktu siklus yang telah ditetapkan. Jumlah ini diharapkan mampu meminimalkan jumlah stasiun kerja. Prosedur dasar yang dilaksanakan adalah dengan menambahkan elemen-elemen aktivitas pada setiap stasiun kerja sampai jumlahnya mendekati sama, tetapi tidak melebihi harga waktu siklus. Dalam hal ini biasanya akan ditemui hambatan-hambatan dari elemen aktivitas yang ditempatkan dalam suatu stasiun kerja. Namun, hal yang terpenting adalah tetap memerhatikan ketentuan hubungan suatu aktivitas untuk mendahului aktivitas lainnya atau dapat digambarkan ke dalam bentuk precedence diagram. Di mana diagram tersebut akan dapat dimanfaatkan sebagai prosedur dasar untuk mengalokasikan elemen-elemen Langkah pemecahan masalah line balancingTerdapat sejumlah langkah pemecahan masalah line balancing menurut Gaspersz. Adapun langkah-langkah pemecahan masalahnya, sebagai Mengidentifikasi tugas-tugas individual atau aktivitas yang sedang dilakukan. 2 Menentukan waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan setiap tugas. 3 Menetapkan procedence constraints, jika adanya kaitan dengan setiap tugas tersebut. 4 Menentukan output dari assembly line yang dibutuhkan. 5 Menentukan waktu total yang tersedia untuk memproduksi output. 6 Menghitung cycle time yang dibutuhkan, seperti waktu di antara penyelesaian produk yang dibutuhkan untuk menyelesaikan output yang diinginkan dalam batas toleransi dari waktu batas waktu yang sudah diizinkan. 7 Memberikan tugas-tugas kepada pekerja atau mesin. 8 Menetapkan jumlah minimum banyaknya stasiun kerja yang dibutuhkan untuk memproduksi output yang diinginkan. 9 Menilai efektivitas dan efisiensi dari solusi. 10 Mencari terobosan-terobosan untuk memperbaiki proses terus-menerus continous process improvement.d. Hubungan precedence dalam line balancingHubungan atau saling keterkaitan antara satu pekerjaan dengan pekerjaan lainnya digambarkan dalam suatu diagram yang disebut precedence diagram atau diagram pendahuluan. Dalam suatu perusahaan yang memiliki tipe produksi massal yang melibatkan sejumlah besar komponen yang harus dirakit, perencanaan produksi memegang peranan yang sangat penting dalam membuat penjadwalan produksi production schedule, terutama dalam masalah pengaturan operasi-operasi atau penugasan kerja yang harus dilakukan. Keseimbangan lini sangatlah penting karena akan menentukan aspek-aspek lain dalam sistem produksi dalam jangka waktu yang cukup aspek yang akan terpengaruh, antara lain biaya, keuntungan, tenaga kerja, peralatan, dan sebagainya. Hal ini digunakan untuk mendapatkan lintasan perakitan yang memenuhi tingkat produksi tertentu, sehingga penyeimbangan lini harus dilakukan dengan menggunakan metode yang tepat agar menghasilkan keluaran berupa keseimbangan lini yang terbaik. Tujuan akhir pada line balancing adalah memaksimalkan kecepatan pada setiap stasiun kerja, sehingga efisiensi kerja yang tinggi dapat dicapai pada setiap stasiun. e. Istilah-istilah dalam line balancingDalam line balancing terdapat istilah-istilah yang lazim untuk digunakan. Berikut akan dijelakan mengenai istilah-istilah Precedence diagramPrecedence diagram digunakan sebelum melangkah pada penyelesaian yang menggunakan metode keseimbangan lintasan. Precedence diagram sendiri sebenarnya merupakan gambaran secara gratis dari urutan operasi kerja, serta ketergantungan pada operasi kerja lainnya yang bertujuan untuk memudahkan pengontrolan dan perencanaan kegiatan yang terkait di Assemble productAssemble product adalah produk yang melewati urutan work station, di mana setiap work station memberikan proses tertentu hingga selesai menjadi produk akhir pada perakitan Waktu menunggu idle timeDalam hal ini operator atau para pekerja menunggu untuk melakukan proses kerja ataupun kegiatan operasi yang selanjutnya akan dikerjakan. Selisih atau perbedaan antara Cycle Time CT dan Stasiun Time ST, atau CT dikurangi ST, sebagai berikut. 4 Keseimbangan waktu senggang balance delayKeseimbangan waktu senggang atau balance delay merupakan ukuran dari ketidakefisienan lintasan yang dihasilkan dari waktu menganggur sebenarnya, hal ini terjadi karena pengalokasian yang kurang sempurna di antara stasiun-stasiun kerja. Balance delay dapat dirumuskan, sebagai berikut. 5 Efisiensi stasiun kerjaEfisiensi stasiun kerja merupakan rasioantara waktu operasi pada setiap stasiun kerja Wi dari waktu operasi stasiun kerja terbesar Ws. Efisiensi stasiun kerja dapat dirumuskan, sebagai berikut. 6 Line efficiencyLine efficiency merupakan rasio dari total waktu stasiun kerja dibagi dengan siklus kemudian Line efficiency dikalikan dengan jumlah stasiun kerja atau jumlah efisiensi kerja dibagi dengan siklus laludikalikan dengan jumlah stasiun kerja atau jumlah efisiensi stasiun kerja dibagi jumlah stasiun kerja. Adapun rumus line efficiency, sebagai berikut. 7 Work stationWork station merupakan tempat pada lini perakitan di mana proses perakitan dilakukan Setelahmenentukan interval waktu siklus, maka jumlah stasiun kerja yang efisien dapat diterapkan dengan rumus, sebagai berikut. 8 Smoothes IndexMerupakan suatu indeks yang menunjukkan kelancaran relatif dari penyeimbang lini perakitan tertentu. Dengan rumus, sebagai berikut. f. Metode yang digunakan pada pengukuran waktu kerjaWaktu kerja merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap suatu proses produksi, terutama dalam hal perakitan. Secara garis besar teknik-teknik pengukuran waktu kerja dibagi atas dua bagian, sebagai Pengukuran secara langsungPengukuran waktu secara langsung adalah pengukuran yang dilaksanakan secara langsung, sesuai dengan tempat pekerjaan yang Pengukuran secara tidak langsungPengukuran waktu secara tidak langsung adalah pengukuran yang dilakukan tanpa harus berada di tempat pekerjaan, yaitu dapat dilakukan dengan membaca tabel-tabel yang tersedia dengan syarat mengetahui jalannya pekerjaan atau Konsep lini dalam tata letak yang berorientasi produkPenyusunan pada tipe ini adalah berdasarkan urutan proses produksi, di mana mesin-mesin atau peralatannya disusun sesuai dengan urutan proses, sehingga dalam pengerjaannya akan diikuti oleh pengerjaan berikutnya, dan sesuai urutan industri perusahaan yang membuat produk secara massal dan dalam waktu yang relatif panjang atau terus-menerus serta tidak tergantung pada pesanan, maka untuk jenis tata letak yang sesuai adalah product layout. Sedangkan untuk produksi yang berulang dan kontinu, maka tata letak yang sesuai adalah dengan menggunakan tata letak produk. Post navigation
METODE PERAKITAN BARANG DAN JASA kuis untuk 11th grade siswa. Temukan kuis lain seharga Other dan lainnya di Quizizz gratis!
Perakitan adalah suatu proses penyusunan dan penyatuan beberapa bagian komponen menjadi suatu alat atau mesin yang mempunyai fungsi tertentu. Perakitan juga dapat diartikan penggabungan antara bagian yang satu terhadap bagian yang lain atau prinsipnya perakitan dalam proses manufaktur terdiri dari pasangan semua bagian-bagian komponen menjadi suatu produk, proses pengencangan, proses inspeksi dan pengujian fungsional, pemberian nama atau label, pemisahan hasil perakitan yang baik dan hasil perakitan yang buruk, serta pengepakan dan penyiapan untuk pemakaian akhir. Perakitan merupakan proses khusus bila dibandingkan dengan proses manufaktur lainnya, misalnya proses permesinan frais, bubut, bor, dan gerinda dan pengelasan yang sebagian pelaksanaannya hanya meliputi satu proses saja. Sementara dalam perakitan bisa meliputi berbagai proses Meletakkan peralatan dan pekerja dalam urutan pekerjaan/operasional, sehingga setiap bagian/komponen dapat dipasang secara berurutan sampai deô€€¤gan proses Area kerja untuk pemasangan komponen dibuat secara nyaman, sehingga pekerja dapat dengan mudah memasang komponen ke dalam rangkaian produk yang berjalan di atas Jenis-jenis perakitanBerikut akan dijelaskan dua macam jenis perakitan yang sudah sering Perakitan manualPerakitan manual adalah perakitan yang sebagian prosesnya dilakukan atau dikerjakan secara konvensional atau menggunakan tenaga manusia dengan peralatan yang sederhana tanpa adanya alat bantu yang spesifik atau Perakitan otomatisPerakitan otomatis adalah perakitan yang dikerjakan dengan menggunakan sistem otomatis, seperti automasi, elektronik, mekanik, gabungan mekanik dan elektronik mekatronik, dan membutuhkan alat bantu yang lebih spesifik atau jenis perakitan berdasarkan jenis produk yang dilakukan perakitan, sebagai berikut 1 Produk tunggalJenis perakitan produk tunggal, yaitu jenis produk perakitan di mana perakitan produk hanya satu janis Produk seriJenis perakitan produk seri, yaitu jenis produk perakitan yang dilakukan dalam jumlah massal dalam bentuk dan ukuran yang Faktor-faktor yang memengaruhi kegiatan perakitanBerikut faktor-faktor yang memengaruhi kegiatan Jenis bahan yang akan mengalami perakitanPada setiap jenis bahan terdapat sifat-sifat khusus dari bahan lainnya, sehingga sewaktu dilakukan perakitan pada jenis bahan terlebih dahulu harus diketahui sifat-sifatnya. Hal ini dikarenakan, sifat-sifat bahan ini sangat berpengaruh terhadap metode pemilihan Kekuatan yang dibutuhkanAdanya pertimbangan kekuatan yang dibutuhkan dalam suatu konstruksi, sebaiknya sudah dihitung terlebih dahulu pada saat merencanakan konstruksi produk yang akan diproduksi. Hal ini disesuaikan dengan mempertimbangkan kegunaan konstruksi dan atas dasar ini, maka dapat dipilih metode produksi yang akan dipakai, yaitu metode penyambungan dalam perakitan. c. Pemilihan metode penyambunganPemilihan metode penyambungan ini sangat erat hubungannya dengan jenis bahan dan kekuatan sambungan yang dibutuhkan. Karena setiap metode penyambungan mempunyai keistimewaan Penggunaan alat bantu perakitanAlat-alat bantu dalam perakitan harus dipertimbangkan berdasarkan bentuk-bentuk konstruksi. Konstruki terdiri dari jumlah komponen yang banyak membutuhkan alat bantu perakitan. Alat bantu ini terutama dibutuhkan untuk memproduksi suatu alat dalam jumlah yang relatif ToleransiAdanya toleransi yang digunakan dalam perakitan dapat dipertimbangkan berdasarkan pasangan antara elemen yang dirakit menjadi komponen yang lebih besar. Toleransi untuk bagian-bagian ini dikenal dengan istilah interchange ability sifat mampu tukar. f. Bentuk atau tampilanBentuk atau tampilan dari suatu produk sangat memengaruhi terhadap nilai jual produk itu sendiri. Bentuk atau tampilan pada dasarnya diawali dari gambar atau desainnya dengan penggunaan konstruksi di ErgonomisErgonomis dalam perakitan adalah kesesuaian antara produk dengan kenyamanan pemakai end user, artinya apabila produk ini digunakan tidak menimbulkan cepat letih, membahayakan, membosankan, qan FinishingFinishing atau pekerjaan akhir merupakan bagian yang sangat penting dalam proses perakitan. Finishing ini juga akan memberikan tampilan terhadap nilai jual Metode-metode yang digunakan dalam perakitanBerikut penjelasan metode-metode dalam perakitan. a. Metode perakitan yang dapat ditukar-tukarDalam metode ini, bagian-bagian yang akan dirakit dapat ditukarkan antara satu sama lain interchangeable, karena bagian tersebut dibuat oleh suatu pabrik secara massal dan sudah distandardisasi, baik menurut ISO International Organization far Standardization, DIN Deutsche lndustrie Norm, JIS Japan Industrial Standard, dan yang diperoleh bila menggunakan bagian atau komponen yang telah distandardisasi adalah waktu untuk perakitan komponen yang lebih cepat dan dalam penggantian komponen yang rusak dapat diganti dengan komponen yang sejenis yang ada di pasaran. Meskipun memiliki kelebihan tetap saja terdapat kekurangan pada komponen yang telah distandardisasi, yaitu harga komponen tersebut yang relatif Metode perakitan dengan pemilihan Pada metode perakitan dengan menggunakan metode pemilihan, komponen-komponennya juga dihasilkan dengan produksi massal serta pengukurannya diukur menurut batasan-batasan ukuran. c. Metode perakitan secara individualPerakitan ini dalam pengerjaannya tidak dapat dipisahkan antara bagian satu dengan bagian yang lain atau pasangan satu dengan pasangan yang dikarenakan dalam pengerjaannya harus berurutan tergantung pada bagian yang sebelumnya. Salah satu komponen pada bagian tersebut diselesaikan terlebih dahulu, kemudian bagian yang menjadi pasangannya menyusul dengan ukuran patokan yang diambil dari komponen yang Keseimbangan lini line balancingKeseimbangan lini atau line balancing merupakan penugasan sejumlah pekerjaan ke dalam stasiunÂstasiun kerja yang saling berkaitan dalam satu lintasan atau lini produksi. Stasiun kerja tersebut tidak memiliki waktu yang tidak melebihi waktu siklus dan stasiun kerja. Fungsi dari line balancing ini adalah membuat suatu lintasan yang seimbang. Sedangkan tujuan pokok dari penyeimbang lintasan adalah meminimumkan waktu menganggur idle time pada lintasan yang ditentukan oleh operasi yang paling lini adalah suatu usaha untuk mengadakan keseimbangan kapasitas antara satu bagian dengan bagian lainnya di dalam proses produksi. Hal ini perlu juga adanya pertimbangan dalam menentukan pembagian pekerjaan ke dalam masing-masing stasiun kerja. Adapun tujuan utama dalam menyusun line balancing adalah untuk membentuk dan menyeimbangkan beban kerja yang dialokasikan pada tiap-tiap bagian kerja. Apabila tidak dilakukan keseimbangan seperti ini, maka akan mengakibatkan ketidakefisienan kerja di beberapa unit kerja. Di mana unit kerja yang satu dengan unit kerja yang lain memiliki beban kerja yang tidak penjelasan mengenai prinsip dasar keseimbangan lini, prosedur keseimbangan lini, dan hal-hal yang berkaitan dengan keseimbangan lini. a. Prinsip dasar keseimbangan lini line balancingPerencanaan produksi memegang peranan yang penting dalam perusahaan yang mempunyai tipe produksi massal, terutama dalam pengaturan dan perencanaan operasi-operasi atau penugasan kerja yang harus dilakukan. Pengaturan dan perancangan yang tidak tepat akan mengakibatkan stasiun kerja di lintasan perakitan tersebut mempunyai kecepatan produksi yang berbeda-beda. b. Prosedur keseimbangan lini line balancingProsedur line balancing bertujuan untuk meminimalkan harga balance day dari lintasan untuk nilai waktu siklus yang telah ditetapkan. Jumlah ini diharapkan mampu meminimalkan jumlah stasiun kerja. Prosedur dasar yang dilaksanakan adalah dengan menambahkan elemen-elemen aktivitas pada setiap stasiun kerja sampai jumlahnya mendekati sama, tetapi tidak melebihi harga waktu siklus. c. Langkah pemecahan masalah line balancingTerdapat sejumlah langkah pemecahan masalah line balancing menurut Gaspersz. Adapun langkah-langkah pemecahan masalahnya, sebagai tugas-tugas individual atau aktivitas yang sedang waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan setiap procedence constraints, jika adanya kaitan dengan setiap tugas output dari assembly line yang waktu total yang tersedia untuk memproduksi cycle time yang dibutuhkan, seperti waktu di antara penyelesaian produk yang dibutuhkan untuk menyelesaikan output yang diinginkan dalam batas toleransi dari waktu batas waktu yang sudah diizinkan.Memberikan tugas-tugas kepada pekerja atau jumlah minimum banyaknya stasiun kerja yang dibutuhkan untuk memproduksi output yang efektivitas dan efisiensi dari terobosan-terobosan untuk memperbaiki proses terus-menerus continous process improvement.d. Hubungan precedence dalam line balancingHubungan atau saling keterkaitan antara satu pekerjaan dengan pekerjaan lainnya digambarkan dalam suatu diagram yang disebut precedence diagram atau diagram pendahuluan.
a) Penyusunan Produk b) Perakitan c) Penyekrupan 2) Proses manufaktur terdiri dari pasangan semua komponen untuk menjadikannya. a) Suatu produk b) Suatu benda c) konsumsi 3) Dalam metode perakitan ada 2 cara untuk menyelesaikan pemindahan dari unit ke unit.. a) Manual dan otomatis b) Manual c) Mekanis dan otomatis 4) Ada berapa macam jenis
A. Kompetensi Dasar Menerapkan metoda perakitan produk barang/jasa B. Indikator Pencapaian Menjelaskan Metode perakitan produk barang/jasa Memahami Metode perakitan produk barang/jasa C. Materi Pokok 1 Pengertian Perakitan Perakitan adalah suatu proses penyusunan dan penyatuan beberapa bagian komponen menjadi suatu alat atau mesin yang mempunyai fungsi tertentu. Pekerjaan perakitan dimulai bila obyek sudah siap untuk dipasang dan berakhir bila obyek tersebut telah bergabung secara sempurna. Perakitan juga dapat diartikan penggabungan antara bagian yang satu terhadap bagian yang lain atau pasangannya. Pada prinsipnya perakitan dalam proses manufaktur terdiri dari pasangan semua bagian-bagian komponen menjadi suatu produk, proses pengencangan, proses inspeksi dan pengujian fungsional, pemberian nama atau label, pemisahan hasil perakitan yang baik dan hasil perakitan yang buruk, serta pengepakan dan penyiapan untuk pemakaian akhir. Perakitan merupakan proses khusus bila dibandingkan dengan proses manufaktur lainnya, misalnya proses permesinan frais, bubut, bor, dan gerinda dan pengelasan yang sebagian pelaksanaannya hanya meliputi satu proses saja. Sementara dalam perakitan bisa meliputi berbagai proses manufaktur. 2 Metode perakitan. Dalam produksi massal, proses perakitan dapat dilakukan dengan cara otomatis, misalnya proses pengikatan, pengelingan, pengelasan, penyekrupan, dan lain-lain dalam urutan rangkaian proses produksi. Hal itu dilakukan untuk mendapatkan hasil pada setiap produk dengan bentuk yang standar. Dalam perakitan terdapat beberapa metode yang dapat diterapkan sesuai dengan kebutuhan. Metode-metode tersebut adalah a Metode perakitan yang dapat ditukar tukar. Pada metode ini, bagian-bagian yang akan dirakit dapat ditukarkan satu sama lain interchangeable , karena bagian tersebut dibuat oleh suatu pabrik secara massal dan sudah distandarkan baik menurut ISO, DIN, JIS, dan lain sebagainya. Keuntungan bila kita menggunakan bagian atau komponen yang telah distandarkan adalah waktu perakitan komponen yang lebih cepat dan dalam penggantian komponen yang rusak dapat diganti dengan komponen yang sejenis yang ada di pasaran. Akan tetapi tetap mempunyai kerugian yaitu kita harus membeli komponen tersebut dengan harga yang relatif lebih mahal. b Perakitan dengan pemilihan. Pada metode perakitan dengan metode pemilihan, komponen-komponennya juga dihasilkan dengan produksi massal yang pengukuran-pengukurannya tersendiri menurut batasan-batasan ukuran. c Perakitan secara individual. Perakitan secara individual dalam pengerjaannya tidak dapat kita pisahkan antara pasangan satu dengan pasangannya. karena dalam pengerjaannya harus berurutan tergantung bagian yang sebelumnya. Salah satu komponen yang berpasangan tersebut kita selesaikan terlebih dahulu, kemudian pasangan lainnya menyusul dengan ukuran patokan yang diambil dari komponen yang pertama. 3 Macam dan jenis perakitan. Ada beberapa macam jenis perakitan yang sering digunakan di dunia industri, hal ini tergantung pada pekerjaan yang akan dilakukan. Biasanya faktor bentuk dan jumlah produk yang akan dihasilkan sangat menentukan. Pada umumnya ada dua macam jenis perakitan yaitu § Perakitan Manual yaitu perakitan yang sebagian besar proses dikerjakan secara konvensional atau menggunakan tenaga manusia dengan peralatan yang sederhana tanpa alat-alat bantu yang spesifik atau khusus. § Perakitan otomatis yaitu perakitan yang dikerjakan dengan sistem otomatis seperti otomasi, elektronik, mekanik, gabungan mekanik dan elektronik mekatronik, dan membutuhkan alat bantu yang lebih khusus. Sedangkan untuk jenis perakitan dapat dibedakan menurut jenis produk yang akan dilakukan perakitan yaitu Ø Produk tunggal Jenis perakitan tunggal yaitu perakitan dengan produk hanya satu jenis saja Ø Produk seri Jenis perakitan produk seri adalah bila perakitan dilakukan dalam jumlah massal dalam bentuk dan ukuran yang sama. Contohnya proses perakitan produk elektronik, perakitan mobil, perakitan motor dan tonton VideonyaReferensi lain Menentukan indikator keberhasilan tahapan produksi Menerapkan proses produksi Menerapkan metoda perakitan produk barang/ Menganalisis prosedur pengujian kesesuaian fungsi produk barang/ Mengevaluasi kesesuaian hasil produk dengan rancangan Memahami paparan deskriptif, naratif, argumentatif, atau persuasif tentang produk/jasa. Menentukan media promosi Menyeleksi strategi pemasaran Menilai perkembangan usaha Menentukan standard laporan keuangan
14. Tahap akhir dalam kegiatan desain produk adalah a. Membuat sketsa bentuk produk b. Melakukan pengawasan produksi c. Membuat gambar kerja d. Membuat perancanaan desain produk e. Mengawasi standar dan spesifikasi desain 15. Pada saat proses produksi diketahui terdapat barang yang cacat, tindakan produsen seharusnya a. Mengemas barang
Metode Perakitan Barang dan Jasa Perakitan barang dan jasa adalah untuk metode perakitan yang dapat ditukar tukar, bagian-bagian yang akan dirakit dapat ditukarkan satu sama lain. Langkah akan berbeda pada metode perakitan yang lain Perakitan adalah proses penyusunan dan penyatuan beberapa bagian komponen menjadi suatu barang yang mempunyai fungsi perakitan terdapat beberapa metode yang dapat diterapkan yakni 1. Metode perakitan dapat ditukar tukar. Pada metode ini, bagian-bagian yang akan dirakit dapat ditukarkan satu sama lain karena bagian tersebut dibuat oleh suatu pabrik massal dan sudah distandarkan ISO dan standar lainnya. Pada metode ini waktu perakitan komponen yang lebih cepat dan dalam penggantian komponen yang rusak dapat diganti dengan komponen sejenis di pasaran, namun kita harus membeli komponen tersebut dengan harga yang relatif lebih mahal. 2. Metode Perakitan dengan pemilihan. Pada metode ini komponennya juga dihasilkan dengan produksi massal yang memiliki pengukurannya tersendiri menurut batasan-batasan ukuran. 3. Metode Perakitan secara individual. Dalam pengerjaannya tidak dapat dipisahkan antara pasangan satu dengan pasangannya. Maka langkah pengerjaannya ialah salah satu komponen yang berpasangan kita selesaikan terlebih dahulu, lalu pasangan lainnya menyusul dengan patokan ukuran dari komponen pertama. Simak lebih lanjut di
DESAIN PRODUK dan JASA. Tugas Manajer Operasi : mendesain sistem yg dapat membantu mengenalkan produk baru dengan sukses. Organisasi perlu terus-menerus memperkenalkan produk baru agar dapat bertahan hidup. 1. Ide : bersumber dari perubahan lingkungan teknologi, demografi, ekonomi, politik. 2.
Pengertian metode perakitan produk barang/jasa Perakitan adalah suatu proses penyusunan dan penyatuan beberapa bagian komponen menjadi suatu alat atau mesin yang mempunyai fungsi tertentu. Pekerjaan perakitan dimulai bila obyek sudah siap untuk dipasang dan berakhir bila obyek tersebut telah bergabung secara sempurna. 2. Pengelompokan Bahan Produksi Bahan primer, bahan utama dalam pembuatan produk yang tidak bisa digantikan dengan bahan lainnya. Bahan sekunder, bahan yang bisa diganti dengan bahan lainnya jika bahan yang diperlukan tidak ada. Bahan tersier, bahan pelengkap yang diperlukan namun tidak begitu penting kalaupun tidak ada bahannya. Pengelompokkan alat berdasarkan penggunaannya Peralatan yang digunakan secara berulang-ulang. Peralatan yang sekali pakai langsung ganti. Peralatan yang hanya beberapa kali pakai lalu ganti. Peralatan yang digunakan sewaktu-waktu peralatan pendukung dan pelengkap Peralatan yang harus diklasifikasi dalam perakitan produk agar berjalan dengan lancar serta baik dan tanpa ada hambatan harus disiapkan, ai antaranya Peralatan utama, alat yang terkait langsung dengan perakitan produk. Peralatan pendukung, alat yang tidak secara langsung terkait, namun tetap dibutuhkan. Peralatan pelengkap, alat yang diperlukan hanya untuk melengkapi, namun terkadang tidak diperlukan. 3. Bahan Produksi Bahan produksi dikelompokkan, yaitu Bahan primer, bahan utama dalam pembuatan produk yang tidak bisa digantikan dengan bahan sekunder, bahan yang bisa diganti dengan bahan lainnya jika bahan yang diperlukan tidak tersier, bahan pelengkap yang diperlukan namun tidak begitu penting kalaupun tidak ada bahannya. 4. Alat Bantu Peralatan pendukung, alat yang tidak secara langsung terkait, namun tetap dibutuhkan. Standar Alat dan Bahan Produksi seorang wirausaha harus bisa menyusun daftar peralatan bahan produksi apa saja yang dibutuhkan secara tepat dan akurat agar ketika perakitan berjalan dengan lancer dan baik. Navigasi pos
• Produksi massal • Perakitan produk barang/jasa • Pengujian produk • Pemasaran produk • Pengembangan usaha • Standar laporan keuangan Berdasarkan materi yang telah disajikan, para siswa diajak untuk melakukan aktivitas HOTS (Higher Order Thinking Skills) dengan cara menanya, mengeksplorasi, mengamati, mengasosiasikan, dan
ODVBFD [D\EGVH [\BFTE L\HI FH MQ EBHQD[ FH [\GHQG[ [D\EGVH [dr`egt`h [rbfuesg L`r`hi/M`s` • [dr`egt`h `f`j`n su`tu prbsds pdhyusuh`h f`h pdhy`tu`h ldldr`p` l`ig`h ebopbhdh odhm`fg su`tu `j`t `t`u odsgh y`hi odopuhy`g cuhisg tdrtdhtu. • [`f` uouohy`, pdr`egt`h f`j`o prbsds prbfuesg l`r`hi/m`s` tdrfgrg f`rg sdou` l`ig`h-l`ig`h ebopbhdh y`hi odhm`fg su`tu prbfue, y`gtu prbsds pdhidha`hi`h, prbsds ghspdesg f`h pdhiumg`h cuhisgbh`j, pdoldrg`h h`o` `t`u j`ldj, pdogs`n`h `ht`r` n`sgj pdr`egt`h y`hi l`ge fdhi`h n`sgj pdr`egt`h y`hi lurue, sdrt` pdhidp`e`h f`h pdhyg`p`h uhtue pdo`e`g`h `engr. [rghsgp pdr`egt`h prbfue `.Odjdt`ee`h pdr`j`t`h f`h pdedrm` f`j`o urut`h pdedrm``h/bpdr`sgbh`j, sdnghii` sdtg`p l`ig`h/ebopbhdh f`p`t fgp`s`hi sda`r` ldrurut`h s`op`g fhi`h prbsds `engr. l.rd` edrm` uhtue pdo`s`hi`h ebopbhdh fglu`t sda`r` hy`o`h, sdnghii` pdedrm` f`p`t fdhi`h ouf`n odo`s`hi ebopbhdh ed f`j`o r`hie`g`h prbfue y`hi ldrm`j`h fg `t`s ebhvdybr.
. 6obidbo4qw.pages.dev/3006obidbo4qw.pages.dev/1416obidbo4qw.pages.dev/4676obidbo4qw.pages.dev/9646obidbo4qw.pages.dev/9226obidbo4qw.pages.dev/1236obidbo4qw.pages.dev/6946obidbo4qw.pages.dev/26obidbo4qw.pages.dev/5166obidbo4qw.pages.dev/3916obidbo4qw.pages.dev/4626obidbo4qw.pages.dev/8506obidbo4qw.pages.dev/9876obidbo4qw.pages.dev/4576obidbo4qw.pages.dev/469
metode perakitan produk barang jasa