Pengertian Pendidikan dan Unsur unsur PendidikanA. Pengertian Pendidikan 1. Batasan tentang Pendidikan Pendidikan, seperti sifat sasarannya yaitu manusia, mengandung banyak aspek dan sifatnya sangat kompleks. Karena sifatnya yang kompleks itu, maka tidak sebuah batasan pun yang cukup memadai untuk menjelaskan arti pendidikan secara lengkap. Batasan tentang pendidikan Yang dibuat oleh para ahli beraneka ragam, dan kandungannya berbeda yang satu dari yang Iain. Perbedaan tersebut mungkin karena orientasinya, konsep dasar yang digunakan, aspek yang menjadi tekanan, atau karena falsafah yang melandasinya. Di bawah ini dikemukakan beberapa batasan pendidikan yang berbeda berdasarkan fungsinya. a. Pendidikan sebagai Proses Transformasi Budaya Sebagai proses transformasi budaya, pendidikan diartikan sebagai kegiatan pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi yang Iain. Seperti bayi lahir sudah berada di dalam suatu lingkungan budaya tertentu. Di dalam lingkungan masyarakat di mana seorang bayi dilahirkan telah terdapat kebiasaan-kebiasaan tertentu, larangan-larangan dan anjuran, dan ajakan tertentu seperti yang dikehendaki Oleh masyarakat. Di sini tampak bahwa proses pewarisan budaya tidak semata-mata mengekalkan budaya secara estafet. Pendidikan justru mempunyai tugas menyiapkan peserta didik untuk hari esok. b. Pendidikan sebagai Proses pembentukan Pribadi Sebagai proses pembentukan pribadi, pendidikan diartikan sebagai suatu kegiatan yang sistematis dan sistemik terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta didik. Sistematis oleh karena proses pendidikan berlangsung melalui tahap-tahap bersinambungan prosedural dan sistemik oleh karena berlangsung dalam semua situasi kondisi, di semua lingkungan saling mengisi lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat Proses pembentukan pribadi meliputi dua sasaran yaitu pembentukan pribadi bagi mereka yang belum dewasa oleh mereka yang sudah dewasa, dan bagi mereka yang sudah dewasa atas usaha sendiri. Yang terakhir ini disebut pendidikan diri sendiri zelf vorming. Kedua-duanya bersifat alamiah dan menjadi keharusan. c. Pendidikan sebagai Proses Penyiapan Warga Negara Pendidikan sebagai penyiapan warga negara diartikan sebagai suatu kegiatan yang terencana untuk membekali peserta didik agar menjadi warga negara yang baik. Tentu saja istilah baik di sini bersifat relatif, tergantung kepada tujuan nasional dari masing-masing bangsa, oleh karena masing-masing bangsa mempunyai falsafah hidup yang berbeda-beda. d. Pendidikan sebagai Penyiapan Tenaga Kerja Pendidikan sebagai penyiapan tenaga kerja diartikan sebagai kegiatan membimbing peserta didik sehingga memiliki bekal dasar untuk bekerja. Pembekalan dasar berupa pembentukan sikap, pengetahuan, dan keterampilan kerja pada calon luaran. Ini menjadi misi penting dari pendidikan karena bekerja menjadi kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia. Bekerja menjadi penopang hidup seseorang dan keluarga sehingga tidak bergantung dan mengganggu orang lain. e. Definisi Pendidikan Menurut GBHN GBHN 1988 BP 7 Pusat, 1990 105 memberikan batasan tentang pendidikan nasional sebagai berikut Pendidikan nasional Yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasarkan Pancasila serta undang-undang Dasar 1945 diarahkan untuk meningkatkan kecerdasan serta harkat dan martabat bangsa, mewujudkan manusia serta masyarakat Indonesia Yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berkualitas, dan mandiri sehingga mampu membangun dirinya dan masyarakat sekelilingnya serta dapat memenuhi kebutuhan pembangunan nasional dan bertanggung jawab atas pembangunan bangsa. Definisi tersebut menggambarkan terbentuknya manusia yang utuh sebagai tujuan pendidikan. Pendidikan memperhatikan kesatuan aspek jasmani dan rohani, aspek diri individualitas dan aspek sosial, aspek kognitif, afektif, dan psikomotor, serta segi serba keterhubungan manusia dengan dirinya konsentris, dengan lingkungan sosial dan alamnya horizontal, dan dengan Tuhannya vertikal. B. Unsur-Unsur Pendidikan Proses pendidikan melibatkan banyak hal, yaitu l . Subjek yang dibimbing peserta didik. 2. Orang yang membimbing pendidik. 3. Interaksi antara peserta didik dengan pendidik interaksi edukatiD 4. Ke arah mana bimbingan ditujukan tujuan pendidikan. 5. Pengaruh yang diberikan dalam bimbingan materi pendidikan. 6. Cara yang digunakan dalam bimbingan alat dan metode. 7. Tempat di mana peristiwa bimbingan berlangsung lingkungan pendidikan. Adapun uraian nya sebagai berikut l. Peserta Didik Siapakah peserta didik itu? Peserta didik berstatus sebagai Subjek didik. Pandangan modern cenderung menyebut demikian oleh karena peserta didik tanpa pandang usia adalah Subjek atau pribadi yang otonom, yang ingin diakui keberadaannya. Selaku pribadi yang memiliki ciri khas dan otonomi, ia ingin mengembangkan diri mendidik diri secara terus-menerus guna memecahkan masalah-masalah hidup yang dijumpai sepanjang hidupnya. Ciri khas peserta didik yang perlu dipahami oleh pendidik ialah a individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas, sehingga merupakan insan yang unik. b individu yang sedang berkembang. c individu yang membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan manusiawi. d individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri. 2. Pendidik Yang dimaksud dengan pendidik ialah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan dengan sasaran peserta didik Peserta didik mengalami pendidikannya dalam tiga lingkungan yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Sebab itu yang bertanggung jawab terhadap pendidikan ialah orang tua, guru, pemimpin program pembelajaran, latihan, dan masyarakat/organisasi. 3. Interaksi Edukatif antara Peserta Didik dengan Pendidik Interaksi edukatif pada dasarnya adalah komunikasi timbal balik antar peserta didik dengan pendidik yang terarah kepada tujuan pendidikan Pencapaian tujuan pendidikan secara optimal ditempuh melalui proses berkomunikasi intensif dengan memanipulasikan isi, metode serta alat. alat pendidikan 4. Materi/isi pendidikan Dalam sistem pendidikan persekolahan, materi telah diramu dalam kurikulum yang akan disajikan sebagai sarana pencapaian tujuan. Materi ini meliputi materi inti maupun muatan lokal. Materi inti bersifat nasional yang mengandung misi pengendalian dan persatuan bangsa. Sedangkan muatan lokal misinya adalah mengembangkan kebhinnekaan kekayaan budaya sesuai dengan kondisi lingkungan. Dengan demikian jiwa dan semangat Bhinneka Tunggal Ika dapat ditumbuhkembangkan. 5. Konteks yang Mempengaruhi Pendidikan a. Alat dan Metode Alat dan metode pendidikan merupakan dua sisi dari satu mata uang. Alat melihat jenisnya sedangkan metode melihat efisiensi dan efektivitasnya. Alat dan metode diartikan sebagai segala sesuatu yang dilakukan ataupun diadakan dengan sengaja untuk mencapai tujuan pendidikan. Alat pendidikan dibedakan atas yang preventif dan yang kuratif. 1 Yang bersifat preventif, yaitu yang bermaksud mencegah terjadinya hal-hal yang tidak dikehendaki misalnya larangan, pembatasan' peringatan bahkan juga hukuman. 2 Yang bersifat kuratif, yaitu yang bermaksud memperbaiki, misalnya ajakan, contoh, nasihat, dorongan, pemberian kepercayaan, saran penjelasan, bahkan juga hukuman 6. Tempat Peristiwa Bimbingan Berlangsung Lingkungan Pendidikan Lingkungan pendidikan biasa disebut tri pusat pendidikan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Tujuan Pendidikan Tujuan pendidikan memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas, benar, dan indah untuk kehidupan. Karena itu tujuan pendidikan memiliki dua fungsi yaitu memberikan arah kepada segenap kegiatan pendidikan dan merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh segenap kegiatan pendidikan. Sebagai suatu komponen pendidikan, tujuan pendidikan menduduki posisi penting di antara komponen-komponen pendidikan lainnya. Dapat dikatakan bahwa segenap komponen dari seluruh kegiatan pendidikan dilakukan semata-mata terarah kepada atau ditujukan untuk pencapaian tujuan tersebut. Dengan demikian maka kegiatan-kegiatan yang tidak relevan dengan tujuan tersebut dianggap menyimpang, tidak fungsional, bahkan salah, sehingga harus dicegah terjadinya. Di sini terlihat bahwa tujuan pendidikan itu bersifat normatif, yaitu mengandung unsur norma yang bersifat memaksa, tetapi tidak bertentangan dengan hakikat perkembangan peserta didik serta dapat diterima oleh masyarakat sebagai nilai hidup yang baik. Umumnya ada 4 jenjang tujuan di dalamnya terdapat tujuan antara, yaitu tujuan umum, tujuan institusional, tujuan kurikuler, dan tujuan instruksional. a Tujuan umum pendidikan nasional Indonesia ialah manusia Pancasila. b Tujuan institusional yaitu tujuan yang menjadi tugas dari lembaga pendidikan tertentu untuk mencapainya. Misalnya tujuan pendidikan tingkat SD berbeda dari tujuan pendidikan tingkat menengah, dan seterusnya. Tujuan pendidikan pertanian tidak sama dengan tujuan pendidikan teknik. Jika semua lembaga institusi dapat mencapai tujuannya berarti tujuan nasional tercapai, yaitu terwujudnya manusia Pancasilais yang memiliki bekal khusus sesuai dengan misi lembaga pendidikan di mana seseorang menggembleng diri. c Tujuan kurikuler, yaitu tujuan bidang studi atau tujuan mata pelajaran. Misalnya tujuan IPA, İPS atau Matematika. Setiap lembaga pendidikan untuk mencapai tujuan institusionalnya menggunakan kurikulum. Kurikulum mempunyai tujuan yang disebut tujuan kurikuler. d Tujuan instruksional Materi kurikulum yang berupa bidang studi-bidang studi terdiri dari pokok-pokok bahasan dan sub-sub pokok bahasan. Sumber Umar tirtaraharja & S. L. La sulo, pengantar pendidikan, cet. KeduaJakartarineka cipta, 2005
PengertianBudaya Secara Umum, Ciri, Unsur Dan Faktornya . Pengertian Budaya. Budaya adalah cara hidup manusia yang berkembang serta di miliki oleh sekelompok manusia, dan di wariskan melalui generasi ke generasi. atau alat-alat dan lembaga-lembaga untuk pendidikan tapi keluarga adalah lembaga pendidikan yang paling utama; Kluckhohn; Dia
PENGERTIAN DAN UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN 1PENGERTIAN DAN UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN 1TA TAmaka tdak sebuah batasan pun yang cukup memadai untuk menjelaskan arti pendidikan secara lengkap. Batasan tentang pendidikan yang dibuat para ahli beraneka ragam dan kandungannya berbeda yang satu dari yang lain. Perbedaan tersebut mungkin karena orientasinya, konsep dasa yang digunakan, asspek yang menjadi tekanan, atau karena falsafah yang melandasinnya.
Berikutadalah perbedaan antara pengajaran dengan pendidikan : Pengajaran ( instruction ) Lebih menekankan pada penguasaan wawasan dan pengetahuan tentang bidang / program tertentu seperti pertanian, kesenian, dan lain - lain. Memakan waktu relatif pendek Metode lebih bersifat rasional, teknis praktis Pendidikan ( education ) lebih menekankan pada pembentukan manusianya (penanaman sikap dan nilai - nilai) Memakan waktu relatif panjang Metode lebih bersifat psikologis dan pendekatan
PENGERTIAN PENDIDIKAN 1. Batasan tentang Pendidikan Batasan tentang pendidikan yang dibuat oleh para ahli beraneka ragam, dan kandungannya berbeda yang satu dari yang lain. Perbedaan tersebut mungkin karena orientasinya, konsep dasar yang digunakan, aspek yang menjadi tekanan, atau karena falsafah yang melandasinya. a. Pendidikan sebagai Proses transformasi Budaya Sebagai proses transformasi budaya, pendidikan diartikan sebagai kegiatan pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi yang lain. Nilai-nilai budaya tersebut mengalami proses transformasi dari generasi tua ke generasi muda. Ada tiga bentuk transformasi yaitu nilai-nilai yang masih cocok diteruskan misalnya nilai-nilai kejujuran, rasa tanggung jawab, dan lain-lain. b. Pendidikan sebagai Proses Pembentukan Pribadi Sebagai proses pembentukan pribadi, pendidikan diartikan sebagi suatu kegiatan yang sistematis dan sistemik terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta didik. Proses pembentukan pribadi melalui 2 sasaran yaitu pembentukan pribadi bagi mereka yang belum dewasa oleh mereka yang sudah dewasa dan bagi mereka yang sudah dewasa atas usaha sendiri. c. Pendidikan sebagai Proses Penyiapan Warganegara Pendidikan sebagai penyiapan warganegara diartikan sebagai suatu kegiatan yang terencana untuk membekali peserta didik agar menjadi warga negara yang baik. d. Pendidikan sebagai Penyiapan Tenaga Kerja Pendidikan sebagai penyimpana tenaga kerja diartikan sebagai kegiatan membimbing peserta didik sehingga memiliki bekal dasar utuk bekerja. Pembekalan dasar berupa pembentukan sikap, pengetahuan, dan keterampilan kerja pada calon luaran. Ini menjadi misi penting dari pendidikan karena bekerja menjadi kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia. e. Definisi Pendidikan Menurut GBHN GBHN 1988BP 7 pusat, 1990 105 memberikan batasan tentang pendidikan nasional sebagai berikut pendidikan nasiaonal yang berakar pada kebudayaan bangsa indonesia dan berdasarkan pancasila serta Undang-Undang Dasar 1945 diarahkan untuk memingkatkan kecerdasan serta dapat memenuhi kebutuhan pembangunan nasional dan bertanggung jawab atas pembangunan bangsa. 2. Tujuan dan proses Pendidikan a. Tujuan pendidikan Tujuan pendidikan memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas, benar, dan indah untuk kehidupan. Pendidikan memiliki dua fungsi yaitu memberikan arah kepada segenap kegiatan pendidikan dazn merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh segenap kegiatan pendidikan. b. Proses pendidikan Proses pendidikan merupakan kegiatan mobilitas segenap komponen pendidikan oleh pendidik terarah kepada pencapaian tujuan pendidikan, Kualitas proses pendidikan menggejala pada dua segi, yaitu kualitas komponen dan kualitas pengelolaannya , pengelolaan proses pendidikan meliputi ruang lingkup makro, meso, mikro. Adapun tujuan utama pemgelolaan proses pendidikan yaitu terjadinya proses belajar dan pengalaman belajar yang optimal. 3. Konsep Pendidikan Sepanjang Hayat PSH PSH bertumpu pada keyakinan bahwa pendidikan itu tidak identik dengan persekolahan, PSH merupakan sesuatu proses berkesinambungan yang berlangsung sepanjang hidup. Ide tentang PSH yang hampir tenggelam, yang dicetuskan 14 abad yang lalu, kemudian dibangkitkan kembali oleh comenius 3 abad yang lalu di abad 16. Selanjutnya PSH didefenisikan sebagai tujuan atau ide formal untuk pengorganisasian dan penstrukturan pengalaman pendidikan. Pengorganisasian dan penstruktursn ini diperluas mengikuti seluruh rentangan usia, dari usia yang paling muda sampai paling tua.Cropley67 Berikut ini merupakan alasan-alasan mengapa PSH diperlukan Rasional Alasan keadilan Alasan ekonomi Alasan faktor sosial yang berhubungan dengan perubahan peranan keluarga, remaja, dan emansipasi wanita dalam kaitannya dengan perkembangan iptek Alasan perkembangan iptek Alasan sifat pekerjaan 4. Kemandirian dalam belajar a. Arti dan perinsip yang melandasi Kemandirian dalam belajar diartikan sebagai aktivitas belajar yang berlangsungnya lebih didorong oleh kamauan sendiri, pilihan sendiri, dan tanggung jawab sendiri dari pembelajaran. Konsep kemandirian dalam belajar bertumpu pada perinsip bahwa individu yang belajar akan sampai kepada perolehan hasil belajar. b. Alasan yang menopang Conny Semiawan, dan kawan-kawan Conny S. 1988; 14-16 mengemukakan alasan sebagai berikut Perkembangan iptek berlangsung semakin pesat sehingga tidak mungkin lagi para pendidikkhususnya guru mengajarkan semua konsep dan fakta kepada peserta didik. Penemuan iptek tidak mutlak benar 100%, sifatnya relatif. Para ahli psikologi umumnya sependapat, bahwa peserta didik mudah memahami konsep-konsep yang rumit dan abstrak jika disertai dengan contoh-contoh konkret dan wajar sesuai dengan situasi dan kondidi yang dihadapi dengan mengalami atau mempraktekannya sendiri. Dalam proses pendidikan dan pembelajaran pengembangan konsep seyogyanya tidak dilepaskan dari pengembangan sikap dan penanaman nilai-nilai ke dalam diri peserta didik. B. UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN Proses pendidikan melibatkan banyak hal yaitu Subjek yang dibimbing peserta didik. Orang yang membimbing pendidik Interaksi antara peserta didik dengan pendidik interaksi edukatif Ke arah mana bimbingan ditujukan tujuan pendidikan Pengaruh yang diberikan dalam bimbingan materi pendidikan Cara yang digunakan dalam bimbingan alat dan metode Tempat dimana peristiwa bimbingan berlangsung lingkungan pendidikan Penjelasan 1. Peserta Didik Peserta didik berstatus sebagai subjek didik. Pandangan modern cenderung menyebutkan demikian oleh karena peserta didik adalah subjek atau pribadi yang otonom, yang ingin diakui keberadaannya. Ciri khas peserta didik yang perlu dipahami oleh pendidik ialah Individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas, sehingga merupakan insan yang unik. Individu yang sedang berkembang. Individu yang membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan manusiawi. Individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri. 2. Orang yang membimbing pendidik Yang dimaksud pendidik adalah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan dengan sasaran peserta didik. Peserta didik mengalami pendidikannya dalam tiga lingkunga yaitu lingkungankeluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masayarakat. Sebab itu yang bertanggung jawab terhadap pendidikan ialah orang tua, guru, pemimpin program pembelajaran, latihan, dan masyarakat. 3. Interaksi antara peserta didik dengan pendidik interaksi edukatif Interaksi edukatif pada dasarnya adalah komunikasi timbal balik antara peserta didik dengan pendidik yang terarah kepada tujuan pendidikan. Pencapaian tujuan pendidikan secara optimal ditempuh melalui proses berkomunikasi intensif dengan manipulasi isi, metode, serta alat-alat pendidikan. 4. Ke arah mana bimbingan ditujukan tujuan pendidikan a. Alat dan Metode Alat dan metode diartikan sebagai segala sesuatu yang dilakukan ataupun diadakan dengan sengaja untuk mencapai tujuan pendidikan. Secara khusus alat melihat jenisnya sedangkan metode melihat efisiensi dan efektifitasnya. Alat pendidikan dibedakan atas alat yang preventif dan yang kuratif. b. Tempat Peristiwa Bimbingan Berlangsung lingkungan pendidikan Lingkungan pendidikan biasanya disebut tri pusat pendidikan yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat. C. PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM 1. Pengertian Sistem Beberapa definisi sitem menurut para ahli Sistem adalah suatu kebulatan keseluruhan yang kompleks atau terorganisir; suatu himpunan atau perpaduan hal-hal atau bagian-bagian yang membentuk suatu kebulatan/keseluruhan yang kompleks atau utuh. Tatang M. Amirin, 199210 Sistem meruapakan himpunan komponen yang saling berkaitan yang bersama-sama berfungsi untuk mencapai suatu tujuan. Tatang Amirin, 199210 Sistem merupakan sehimpunan komponen atau subsistem yang terorganisasikan dan berkaitan sesuai rencana untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Tatang Amirin, 199211 2. Komponen dan Saling Hubungan antara Komponen dalam Sistem Pendidikan. Pendidikan sebagai sebuah sistem terdiri dari sejumlah komponen. Komponen tersebut antara lain raw input sistem baru, outputtamatan, instrumental input guru, kurikulum, environmental inputbudaya, kependudukan, politik dan keamanan. 3. Hubungan Sistem Pendidikan dengan Sistem Lain dan Perubahan Kedudukan dari Sistem Sistem pendidikan dapat dilihat dalam ruang lingkup makro. Sebagai subsistem, bidang ekonomi, pendidikan,dan politik masing-masing-masing sebagai sistem. Pendidikan formal, nonformal, dan informal merupakan subsistem dari bidang pendidikan sebagai sistem dan seterusnya. 4. Pemecahan masalah pendidikan secara sistematik. a. Cara memandang sistem Perubahan cara memandang suatu status dari komponen menjadi sitem atau pun sebaliknya suatu sitem menjadi komponen dari sitem yang lebih besar, tidak lain daripada perubahan cara memandang ruang lingkup suatu sitem atau dengan kata lain ruang lingkup suatu permasalahan. b. Masalah berjenjang Semua masalah tersebut satu sama lain saling berkaitan dalam hubungan sebab akibat, alternatif maslah, dan latar belakang masalah. c. Analisis sitem pendidikan Penggunaan analisis sistem dalam pendidikan dimaksudkan untuk memaksimalkan pencapaian tujuan pendidikan dengan cara yang efesien dan efektif. Prinsip utama dari penggunaan analisis sistem ialah bahwa kita dipersyaratkan untuk berpikir secra sistmatik, artinya harus memperhitungkan segenap komponen yang terlibat dalam maslah pendidikan yang akan dipecahkan. d. Saling hubungan antarkomponen Komponen-komponen yang baik menunjang terbentuknya suatu sistem yang baik. Tetapi komponen yang baik saja belum menjamin tercapainya tujuan sistem secara optimal, manakala komponen tersebut tidak berhibungan secra fungsional dengan komponen lain. e. ÂHubungan sitem dengan suprasistem Dalam ruang lingkup besar terlihat pula sistem yang satu saling berhubungan dengan sistem yang lain. Hal ini wajar, oleh karena pada dasarnya setiap sistem itu hanya merupakan satu aspek dari kehidupan. Sdangkan segenap segi kehidupan itu kita butuhkan, sehingga semuanya memerlukan pembinaandan pengembangan. 5. Keterkaitan antara pengajaran dan pendidikan Kesimpulan yang dapat ditarik dari persoalan pengajaran dan pendidikan adalah pengajaran dan pendidikan dapat dibedakan, tetapi tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Masing-masing saling mengisis. Pembedaan dilakukan hanya untuk kepentingan analisis agar masing-masing dapat dipahami lebih baik. Pendidikan modern lebih cenderung mengutamakan pendidikan, sebab pendidikan membentuk wadah, sedangkan pengajaran mengusahakan isinya. Wadah harus menetap meskipun isi bervariasi dan berubah. 6. Pendidikan prajabatan preservice education dan pendidikan dalam jabatan inservice education sebagai sebuah sistem. Pendidikan prajabatan berfungsi memberikan bekal secara formal kepada calon pekerja dalam bidang tertentu dalam periode waktu tertentu. Sedangkan pendidikan dalam jabatan bermaksud memberikan bekal tambahan kepada orang-orang yang telah bekerja berupa penataran, kursus-kursus, dan lain-lain. Dengan kata lain pendidikan prajabatan hanya memberikan bekal dasar, sedangkan bekal praktis yang siap pakai diberikan oleh pendidikan dalam jabatan. 7. Pendidikan formal, non-formal, dan informal sebagai sebuah sistem. Pendidikan formal yang sering disebut pendidikan persekolahan, berupa rangkaian jenjang pedidikan yang telah baku, misalnya SD,SMP,SMA, dan PT. Pendidikan nonformal lebih difokuskan pada pemberian keahlian atau skill guna terjun ke masyarakat. Pendidikan informal adalah suatu fase pendidikan yang berada di samping pendidikan formal dan nonformal. ÂDapat disimpulkan bahwa pendidikan formal, nonformal, dan informal ketiganya hanya dapat dibedakan tetapi sulit dipisah-pisahkan karena keberhasilan pendidikan dalam arti terwujudnya keluaran pendidikan yang berupa sumberdaya manusia sangat bergantung kepada sejauh mana ketiga sub-sistem tersebut berperanan. Sumber Bacaan Tirtarahardja, Umar dan La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta Rineka Cipta Silahkan Download Filenya dalam bentuk PDF
LandasanPendidikan yang kelima adalah Landasan Ilmiah dan Teknologi. Pendidikan serta ilmu pengetahuan dan teknologi mempunyai kaitan yang erat. Seperti diketahui IPTEK menjadi isi kajian di dalam pendidikan dengan kata lain pendidikan berperan sangat penting dalam pewarisan dan pengembangan iptek.
VC]SGC FAF NN [CHDCVRNAH BAH SH]SV'SH]SV [CHBNBNJAH BN]S]SHOlc` Haga5 Ads}rnha HNG5 6;;41=66;0[vobn5 IJN[ [chbnbnjah Ajshrah}nGarajslna`5 [chdarsv [chbnbnjahBo}ch [cda}s`5 Bve Vo}bnaha SHNYCV]NRA] [CV]ARSAH DSVS VC[SFLNJ NHBOHC]NARASH AEAVAH 6;;4/6;;0 JARA [CHDAHRAV [sen }~sjsv jnra {ahearjah jc{aba jc`abnvar Rs`ah ^ahd Ga`a C}a ~ahd}clalas gclng{a`jah va`gar bah javshna'H~a Fcvjar va`gar bah javshna'H~a {sla}a~a ba{ar gch~clc}anjah vahdjsgah Vc}sgc. gara jslna` {chdahrav {chbnbnjah,gchdchan {chdcvrnah bah sh}sv'sh}sv {chbnbnjah bah ls{a }a~a esda gchdsma{jahrvngaja}n` jc{aba bo}ch {chda}s` gara jslna` nhn Nfs Bve Vo}bnaha bngaha bchdah fclnas gcgfcvn rsda} nhn }a~a ba{ar lcfn` gcga`agn a{a avrn }c}shdds`h~a {chbnbnjah]a~a {a`ag fa`ta rsda} }a~a nhn ga}n` gcgnlnjn jcjsvahdah, olc` javcha nrsrcgah'rcgah folc` gchdjvnrnj aras gcgfcvn }avah ]a~a ajah fcvrcvnga ja}n`[alcgfahd, Hoycgfcv 6;;4'11';9[ch~s}sh VAHDJSGAH VC]SGC. [CHDCVRNAH BAH SH]SV'SH]SV [CHBNBNJAH [chbnbnjah, }c{cvrn }a}avahh~a ~anrs gahs}na, gchdahbshd fah~aj a}{cj bah}niarh~a }ahdar jog{lcj} rnbaj }cfsa` fara}ah {sh ~ahd msjs{ gcgaban shrsj gchecla}jah avrn {chbnbnjah }cmava lchdja{ Aba fcfcva{a fara}ah {chbnbnjah ~ahd fcvfcba fcvba}avjah ishd}nh~a a[chbnbnjah ]cfadan [vo}c} Rvahiovga}n Fsba~a ]cfadan {vo}c} rvah}iovga}n fsba~a, {chbnbnjah bnavrnjah }cfadanjcdnarah {ctavn}ah fsba~a bavn }ars dchcva}n jc dchcva}n ~ahd lanh al'`al r}fgchdchan fah~aj `al }c{cvrn fa`a}a, mava gchcvnga rags, gajah, n}rnva`ar, fcjcvea, {cvjatnhah, fcvmomoj rahag b}f Hnlan'hnlan jcfsba~aah rcv}cfsrgchdalagn {vo}c} rvah}iovga}n bavn dchcva}n rsa jc dchcva}n gsbaAba rnda fchrsj rvah}iovga}n ~anrs, hnlan'hnlan ~ahd ga}n` momoj bnrcvs}jah gn}alh~a, hnlan'hnlan jcesesvah, va}a rahddshdeataf bah lanh'lanh,~ahd jsvahd momoj bn{cvfanjn gn}alh~a raramava {cvjatnhah, bah ~ahd rnbaj momoj bndahrn gn}alh~a, {chbnbnjah }cj} ~ahd bsls bnrafsjah bndahrn bchdah {chbnbnjah }cj} gclalsn {chbnbnjah iovgal [chbnbnjah gcg{sh~an rsda}gch~na{jah {c}cvra bnbnj shrsj `avn c}oj, }sars ga}a bchdah {chbnbnjahgchsvsr fah~aj {cv}~avarah favs ~ahd rnbaj {cvha` bnbsda }cfclsgh~a, bahgala` }cfadnah fc}av ga}n` fcvs{a rcja'rcjn f [chbnbnjah ]cfadan [cgfchrsj [vnfabn ]cfadan {vo}c} {cgfchrsjah {vnfabn, {chbnbnjah bnavrnjah }cfadan }sarsjcdnarah ~ahd }n}rcgarn} bah }n}rcgnj rcvava` jc{aba rcvfchrsjh~a jc{vnfabnah {c}cvra bnbnj {vo}c} {cgfchrsjah {vnfabn gcln{srn bsa }a}avah ~anrs 5[cgfchrsjah {vnfabn fadn gcvcja ~ahd fclsg bcta}a olc` gcvcja ~ahd }sba`bcta}a, bah fadn ~ahd }sba` bcta}a ara} s}a`a }chbnvn ^ahd rcvaj`nv nhn
Unsurunsur Negara. Seperti halnya suatu bangsa, sesuatu dapat dikatakan tentang suatu negara jika memenuhi unsur-unsur negara. Berikut ini termasuk unsur-unsur negara untuk mengetahui perbedaan antara bangsa dan negara: - Adanya rakyat/populasi. Tanpa rakyat sebagai rakyat dalam suatu negara, pemerintah tidak akan berjalan.
Oleh Nurul Diana Ilustrasii. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis unsur-unsur pendidikan yang sudah diterapkan dan penentuan dasar kebijakan pendidikan yang diterapkan pada era globalisasi. Dasar kebijakan pendidikan yang dapat diterapkan pada masa depan antara lain 1 transformasi Pendidikan sekolah menuju Abad XX1, 2 perlu memahami makna pentingnya modernisasi dan modernitas, 3 kehidupan modern yang penuh dengan berbagai ketimpangan, pertentangan, dan kemajuan dapat membuat manusia kehilangan maknanya dalam hidup, untuk menghindari hal ini dianjurkan suatu program pendidikan umum yang memberikan kemampuan kepada siswa untuk menangkap berbagai jenis makna yang terdapat dalam pendidikan, dan 4 peserta didik perlu lebih ditekankan pendidikan sejarah, sejarah adalah suatu pelajaran yang diberikan kepada para siswa untuk memahami mengapa suatu masyarakat di masa lampau mengambil keputusan tertentu dalam menghadapi persoalan tertentu. Para siswa secara berangsur-angsur dibimbing untuk menangkap makna apa yang terdapat dibalik yang terlihat secara fisik, para siswa dilatih untuk memahami makna dari makna yang kecil sampai makna yang besar yaitu makna kehidupan itu sendiri. Menurut Zaifbio 2010 penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia antara lain adalah masalah efektifitas, efisiensi dan standardisasi pengajaran. Hal tersebut masih menjadi masalah pendidikan di Indonesia pada umumnya. Di samping itu dunia pendidikan haruslah mampu menghadapi tantangan abad XXI globalisasi yaitu dunia ilmu dan pengetahuan. Ada berbagai pandangan mengenai corak kehidupan abad XXI yang akan datang. Menurut Danniel Bell dalam, Bochouri, 2001 kehidupan dalam masa mendatang akan ditandai oleh dua kecendrungan yang saling bertentangan yaitu kecendrungan untuk berintegrasi dalam kehidupan ekonomi dan kecendrungan untuk berpecah belah kecendrungan Fragmentasi dalam kehidupan politik. Kedua kencendrungan ini sudah menjadi kenyataan diberbagai kawasan di dunia ini. Integrasi ekonomi telah terjadi di Eropa, di asia pasific dan di asia tenggara. Fragmentasi politik juga terjadi dimana-mana. Kekuatan yang paling potensial untuk menimbulkan fragmentasi politik adalah etnisitas. Salah satu arti globalisasi adalah bahwa masalah-masalah tertentu seperti masalah pertumbuhan penduduk, masalah lingkungan, masalah kelaparan, masalah narkotika, masalah hak-hak asasi manusia dipandang sebagai masalah yang bersifat global persoalan-persoalan yang menyangkut nasib seuruh umat manusia. Salah satu akibat dari globalisasi adalah bahwa kehidupan ekonomi menjadi lebih terpadu, lebih terintegrasikan. Ekonomi Indonesia telah menjadi bagian ekonomi dunia. Ini berarti bahwa Indonesia menjadi bagian dari suatu pasar global. Dimana barang, jasa, modal serta tenaga kerja berlalu lintas secara bebas. Salah satu akibat dari kenyataan ini adalah bahwa tenaga kerja Indonesia harus bersaing melawan tenaga kerja dari negara-negara lain. Persoalan yang muncul adalah bagaimana kita meningkatkan daya saing dalam segala bidang. Ciri lain dari kehidupana abad XXI adalah bahwa kemajuan ilmu dan teknologi yang terus melaju dengan cepatnya ini akan mengubah secara radikal situasi dan pasar tenaga kerja. Kemajuan teknologi menyebabkan pekerjaan-pekerjaan tertentu tidak diperlukan lagi dan timbulah perkerjaan–pekerjaan baru yang menuntut kecakapan baru. Contoh sederhana ialah komputer. Dengan masuknya komputer dalam kehidupan kita, maka banyak tukang ketik kehilangan pekerjaan, yang dibutuhkan sekarang adalah operator komputer yang menguasai paling tidak empat atau lima program. Perubahan yang paling drastis yang ditimbulkan oleh teknologi baru adalah perubahan dalam struktur tenaga kerja. Makin tinggi tingkat teknologi produksi yang dipergunakan selama suatu sistem ekonomi, maka makin tinggi pula tingkat pendidikan yang dituntut dari para pekerjanya. Dalam suatu ekonomi yang seluruhnya mempergunakan teknologi tinggi dan teknologi menengah untuk kegiatan produksinya tidak akan ada lagi tempat untuk tenaga kasar yang tidak terdidik. Kecendrungan ditahun-tahun yang akan datang sebagai akibat dari globalisasi informasi akan lahir suatu gaya hidup baru yang mengandung ekses-ekses tertentu. Sebagai ilustrasi penyebaran informasi yang sangat cepat tentang obat-obatan yang mengandung narkotika, literature pornografi, penggunaan senjata api serta alat-alat mikroelektronika untuk melakukan tindakan kejahatan, informasi-informasi seperti ini telah mendorong orang melakukan tindakan-tindakan yang merugikan masyarakat. Perubahan yang paling berarti dalam abad globalisasi ialah kemudahan dalam komunikasi, melalui internet misalnya. Orang dapat berkomunikasi tentang apa saja tanpa disensor oleh siapapun. Kemudahan ini banyak menimbulkan manfaat, tetapi juga menimbulkan berbagai mudarat. Misalnya iklan melalui internet jauh lebih menguntungkan dari pada melalui masa media koran atau televisi. Melalui internet berbelanja menjadi jauh lebih mudah dan lebih nyaman. Godaan akan berbelanja menjadi jauh lebih besar, mereka yang tidak kuat menahan diri akan tergelincir dalam gaya hidup yang sangat konsumtif. Kajian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, diantaranya adalah dengan memahami unsur-unsur pendidikan yang diterapkan dan dasar dalam menentukan arah kebijakan pendidikan di era globalisasi. Unsur-unsur pendidikan Untuk mencapai kualitas pembelajaran yang berkualitas perlu dipahami dan diketahui apa saja unsur-unsur pendidikan. Unsur-unsur pendidikan yaitu 1. Peserta Didik Peserta didik berstatus sebagai subjek didik. Pandangan modern cenderung menyebut demikian oleh karena peserta didik tanpa pandang usia adalah subjek atau pribadi yang otonom, yang ingin diakui keberadaannya. Selaku pribadi yang memiliki ciri khas dan otonomi, ia ingin mengembangkan diri mendidik diri secara terus menerus guna memecahkan masalah-masalah hidup yang dijumpai sepanjang hidupnya. Peserta didik sebagai subjek pembelajaran merupakan individu aktif dengan berbagai karakteristiknya, sehingga dalam proses pembelajaran terjadi interaksi timbal balik, baik antara guru dengan siswa maupun antara siswa dengan siswa. 2. Pendidik Pendidik ialah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan proses pendidikan dengan sasaran peserta didik. Pendidik harus memiliki kewibawaan kekuasaan batin mendidik dan menghindari penggunaan kekuasaan lahir kekuasaan yang semata – mata didasarkan kepada unsur wewenang jabatan. Kewibawaan dimiliki oleh mereka yang sudah dewasa. Yang dimaksud adalah kedewasaan rohani yang ditopang kedewasaan jasmani. Kedewasaan jasmani tercapai bila individu telah mencapai puncak perkembangan jasmani yang optimal. Kedewasaan rohani tercapai bila individu telah memiliki cita-cita hidup dan pandangan hidup yang tetap. Pendidik menurut Sudhita, 2014 harus memiliki persyaratan antara lain jujur, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, tidak tercela dan tidak pernah berurusan dengan kepolisian karena tindakan kriminal, sehat jasmani dan rohani, memiliki kualifikasi pendidikan tertentu, mampu melaksanakan kompetensi pendidik dan memiliki sertifikat pendidik. 3. Interaksi edukatif antara peserta didik dan pendidik Interaksi edukatif pada dasarnya adalah komunikasi timbal balik antar peserta didik dengan pendidik yang terarah kepada tujuan pendidikan, dimana ketika proses belajaran diruangan sedang berlangsung diharapkan antara pendidik dan murid adalah menjadi partner yang saling berargumen logis guna mendapatkan suasana belajar yang efektif. Ketika pendidik memberi bahan ajar berupa materi pelajaran dan contoh-contoh. Saling menghargai juga akan sangat membantu keberhasilan pembelajaran saat pembelajaran berlangsung. 4. Materi/isi pendidikan Kurikulum Dalam Sistem Pendidikan KKNI, perlu disesuaikan antara standar kompetensi profil lulusan dengan Capaian pembelajaran yang diharapkan dari satu program studi. Capaian pembelajaran dirinci kedalam capaian pembelajaran sikap, pengetahuan, ketrampilan umum dan ketrampilan khusus. Dalam sistem pendidikan persekolahan, materi telah diramu dalam kurikulum yang disajikan sebagai sarana pencapaian tujuan. Materi ini salah satunya meliputi materi inti maupun muatan lokal. Materi inti bersifat nasional yang mengandung misi pengendalian dan persatuan bangsa. Muatan lokal misinya adalah mengembangkan kebhinekaan kekayaan budaya sesuai dengan kondisi lingkungan. Standar Nasional pendidikan tinggi Undang-undang No 20 2003 terdiri dari standar kompetensi lulusan, standar isi pembelajaran, standar proses pembelajaran, standar penilaian pembelajaran, standar dosen dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana pembelajaran, standar pengelolaan pembelajaran dan standar pembiayaan pembelajaran. Pada perguruan tinggi, standar untuk mencapai kompetensi lulusan dituangkan dalam kurikulum. Kurikulum terdiri dari sekelompok mata kuliah yang wajib ditempuh oleh mahasiswa untuk mencapai kompetensi yang ditetapkan. Mata kuliah terdiri dari mata kuliah umum dan mata kuliah keahlian yaitu keahlian utama dan keahlian khusus. 5. Alat dan Metode Konteks yang mempengaruhi pendidikan antara lain alat dan metode. Alat dan metode diartikan sebagai segala sesuatu yang dilakukan ataupun diadakan dengan sengaja untuk mencapai tujuan pendidikan. Alat pendidikan media sosial, misalnya IT Internet Technology, Hand Phone, Televisi, Radio dan lain-lain. Metode pendidikan dibedakan menjadi dua, yaitu a yang bersifat preventif, yaitu mencegah terjadinya hal–hal yang tidak dikehendaki misalnya larangan, pembatasan, peringatan bahkan juga hukuman, dan b yang bersifat kuratif, yaitu memperbaiki, misalnya ajakan, contoh, nasihat, dorongan, pemberian kepercayaan, saran, penjelasan, bahkan juga hukuman. 6. Perbuatan Pendidik Perbuatan pendidik merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik ketika menghadapi peserta didik. Tata cara dan sikap seorang pendidik dalam penyampaian pelajaran juga menunjang pekembangan peserta didik, pendidik harus menghindari sikap menekan mental peserta didik, karena hal ini sangat berpengaruh besar terhadap pendirian, mental, serta perkembangan pengetahuan peserta didik. 7. Tempat Pendidikan berlangsung lingkungan pendidikan Lingkungan pendidikan berpengaruh pada tercapainya tujuan pendidikan. Lingkungan belajar meliputi sarana dan prasarana belajar, seperti ruangan kelas yang memadai, tersedianya ruangan untuk pratikum, kenyamanan dalam belajar lingkungan luar tidak berisik. Ni Luh Gede Erni Sulindawati. 2018. Analisis Unsur-Unsur Pendidikan Masa Lalu Sebagai Dasar Penentuan Arah Kebijakan Pembelajaran. Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial, Vol. 4, No. 1, pp. 51-60. * Penulis adalah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang Email diananurul631. Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
UnsurPendidikan Karakter. Secara konseptual, pendidikan karakter adalah model pendidikan yang mengandung tiga unsur fundamental dengan sifat saling berkesinambungan. Ketiganya yaitu: Mengetahui kebaikan ( knowing the good) Mencintai kebaikan ( desiring the good) Melakukan kebaikan ( doing the good) Titik temu dari ketiga unsur ini berada pada
Was this document helpful?Leave a comment or say thanksMAKALAH MATA KULIAH PENGANTAR PENDIDIKAN“ LANDASAN DAN ASAS – ASAS PENDIDIKAN “DISUSUN OLEH KELOMPOK 2 A01 - AN NASAI 2110127210018 - ALINAH 2110127320010 - ISTIQAMAH 2110127220042 - NABILAH GHINA HANIFAH 2110127220045 - NURUL HIDAYAH 2110127320012 - SITI ANJELIA SUKMAWATI 2110127220020 DOSEN PENGAMPUH Dr. H. Muhammad Saleh, STUDI PENDIDIKAN KHUSUS FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT2021
. 6obidbo4qw.pages.dev/8876obidbo4qw.pages.dev/5326obidbo4qw.pages.dev/4916obidbo4qw.pages.dev/3756obidbo4qw.pages.dev/1446obidbo4qw.pages.dev/2596obidbo4qw.pages.dev/8946obidbo4qw.pages.dev/1206obidbo4qw.pages.dev/3266obidbo4qw.pages.dev/7136obidbo4qw.pages.dev/1136obidbo4qw.pages.dev/3316obidbo4qw.pages.dev/4136obidbo4qw.pages.dev/9116obidbo4qw.pages.dev/638
pengertian dan unsur unsur pendidikan